Satumejanews.id. SANGATTA- Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sempat menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak, terkait hadirnya kebudayaan luar yang masuk dan bisa merusak sendi-sendi kearifan lokal yang sudah terjaga dengan baik di provinsi dengan nama latin Borneo ini.
Namun pandangan berbeda disampaikan anggota DPRD Kutim Yan. Menurutnya hadirnya IKN justru lebih memperkuat kebudayan yang sudah ada di Kaltim. Termasuk adat istiadat yang masih sangat kental dan dianggap penting, yang sampai sekarang masih terus dilaksanakan warga setempat.
“Baik langsung maupun tidak, kita akan kena imbas dengan hadirnya IKN ini. Tapi tetap kita harus bermawas diri, jangan sampai ikut terpengaruh,“ pesan Yan.
Dengan hadirnya kebudayaan, menurutnya semakin menambah khasanah kebudyaan yang ada di Provinsi yang memiliki 10 Kabupaten /Kota ini. Dia meminta peran serta seluruh masyarakat agar ikut terlibat secara langsung dalam melestarikan kebudayaan, khusnya di Kaltim.
Politisi dari Partai Gerindra ini optimistis dengan hadirnya IKN, pemerintah akan mengakomodir dan mengangkat kearifan, seni dan budaya lokal. Sehingga potensi yang dimiliki makin dikenal masyarakat luar cukup besar, mengingat, ke depan perhatian dunia akan tertuju kepada IKN.
“Peran pemerintah juga diperlukan dalam membangun suasana yang aman, tenteram serta mampu merangkul semua warga masyarakat saya rasa kebudayaan lokal kita masih aman,” pungkasnya. (adv/sm3)