Satumejanews.id. SANGATTA- Pelabuhan Kenyamukan yang diberi nama Kudungga, diharapkan tahun 2023 mendatang sudah bisa berfungsi dengan baik. Sehingga perekonomian masyarakat terus menggeliat dan bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutim.
Menurut anggota DPRD Kutim Jimmy, asumsi berfungsinya pelabuhan itu adalah banyaknya kucuran anggaran untuk menyelesaikan kekurangan yang ada sekarang ini. Antara lain, adanya alokasi dana dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) KPC sebesar Rp 30 milyar, untuk jalan pendekat.
“Bukan itu saja. Bahkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan juga bakal mengalokasikan dana yang tidak sedikit, agar pelabuhan itu bisa berfungi sebagaimana mestinya,” kata anggota DPRD Kutim Jimmy, Senin (7/11/2022).
Infomrasi alokasi dana pemerintah pusat itu diperoleh Jimmy, ketika dirinya bersama anggota Komisi C DPRD Kutim melakukan audiensi ke DPR RI. Tujuannya menanyakan terkait kucuran dana APBN untuk pelabuhan Kenyamukan tersebut.
“Menurut informasi, saat ini sedang dibahas anggaran tahun 2023, terutama kucuran untuk Pelabuhan Kudungga. Anggaran yang diplot sekitar Rp 70 hingga Rp 80 milyar,” tambah politisi Partai Keadialn Sejahtera (PKS) ini.
Sedangkan pembangunan jalan pendekat yang dikucurkan KPC sekitar Rp 30 milyar. Infonya, bulan ini sudah dilelang dan tak lama lagi bakal dikerjakan kalau sudah ada pemenangnya.
Untuk ABPD Kutim sendiri, Jimmy mengatakan skema angaran menggunakan sistem anggaran dana kontrak tahun jamak (multiyears), dengan menyasar pembangunan sisi causeway. Bakal dialokasikan melalui APBD tahun anggaran 2023.
“Diperkirkan sekitar Rp 70 milyar melalui Dinas Perhubungan Kutim dan direncanakan multiyears 2023,” katanya.
Pihaknya berharap, pelabuhan Kudungga yang menjadi kebanggaan masyarakat Kutim ini, bisa segera difungsikan dengan baik. Sebab, jika pelabuhan itu sudah dapat dimanfaatkan, banyak nilai positif yang bisa diambil masyarakat maupun pemerintah.
“Setidaknya harga-harga kebutuhan bahan pokok bisa lebih murah, karena kapal-kapal pengangkut sembako bisa langsung sandar di Sangatta. Sebab, selama ini diangkut melalui jalan darat dari Balikpapan atau Samarinda,” kata Jimmy. (adv/sm1)