Beranda Kutai Timur Peringati  Hari Perempuan Internasional, PERHAPI dan DP3A Kutim Gelar “Woman in Mining...

Peringati  Hari Perempuan Internasional, PERHAPI dan DP3A Kutim Gelar “Woman in Mining Talkshow”

1936
0

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan peserta talkshow woman in mining foto bersama dengan pose tangan stop kekerasan terhadap perempuan di ruang Meranti, kantor Bupati Bukit Pelangi. (ist)

Satumejanews.id. SANGATTA – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Kutai Timur bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Timur menggelar Woman in Mining Talkshow. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional itu digelar di ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Miggu (3/3/2024).

Rahel Pamian, ketua panitia sekaligus Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Tambang PERHAPI PD Kutim  menjelaskan, kegiatan ini merupakan program kerja bidang pemberdayaan perempuan, salah satu bidang baru yang ada di PERHAPI Kutim. “Kami berkolaborasi dengan DP3A karena tujuan dan keinginan kami sejalan, yaitu mendukung pemberdayaan perempuan yang sedang gencar dilakukan di Kutai Timur,” ungkapnya.

Acara yang dibuka Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, itu dihadiri para pengurus PERHAPI Kutim, jajaran manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC), para pengurus organisasi Wanita di Kutim, perwakilan Perusahaan, serta para mahasiswa dan pelajar di Sangatta. Dalam sambutannya, Ardiansyah menyampaikan peran perempuan dalam dunia kerja turut mendukung kemajuan Pembangunan Kutim.

Pada kesempatan itu, Ardiansyah juga mengingatkan agar Masyarakat Kutim tidak terfokus pada pekerjaan di tambang semata. “Ke depan pertambangan tidak lagi menjadi industri utama yang menopang perekonomian, mengingat ijin tambang pelan-pelan akan dibatasi oleh pemerintah,” ungkapnya. Ia mengingatkan agar Masyarakat Kutim mulai memperhatikan komoditas lain di luar sektor pertambangan.

Sementara itu, Zulfikar Rahman Sagala selaku ketua PERHAPI Kutim menegaskan, kehadiran PERHAPI di Kutim menjadi wadah para professional pertambangan untuk turut membangun daerah. “Dalam menyusun program kerja, kami tidak hanya berorientasi pada peningkatan kompetensi anggota. Talkshow ini dilakukan PERHAPI Kutim sebagai sarana berbagi inspirasi bagi masyarakat luas, khususnya perempuan di Kutim, pada industri yang berat secara fisik seperti sektor pertambangan, perempuan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan berprestasi. Sehingga kisah sukses perempuan pekerja tambang perlu disampaikan ke masyarakat luas sebagai kisah yang menginspirasi siapa saja. Demikian juga kisah sukses dari istri para pekerja tambang, perlu dijadikan teladan bagi kaum perempuan yang memilih untuk mengurus suami dan keluarga dengan peran terbaiknya juga,” ujar Zulfikar.

Rachel Pamian (kiri), Zulfatun Mahmudah (tengah) dan Sulastin (kanan) dalam suasana diskusi dengan peserta talkshow membahas peran perempuan di dunia kerja. (ist)

Senada dengan Zulfikar, Tina Sirait, GM Human Resources KPC menegaskan, perhatian perusahaan terhadap pekerja wanita saat ini sudah jauh lebih baik dari masa-masa lalu. “Era perjuangan Kartini misalnya, kita pahami bahwa wanita sangat sulit untuk bekerja. Sekarang kita bisa lihat banyak perempuan Indonesia mengambil peran dalam dunia kerja, apapun jenis industrinya,” ujarnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri 250 orang tersebut, panitia mengundang dua pembicara. Mereka adalah Zulfatun Mahmudah, Dewan Pakar PERHAPI bidang Komunikasi Publik dan Pemberdayaan Perempuan  dan Hj Sulastin Plt Kepala Dinas P3A Kutim. Pada kesempatan itu, Zulfa memaparkan hasil risetnya terkait kesetaraan gender di pertambangan, sementara Sulastin menyoroti berbagai kebijakan kesetaraan gender yang digagas pemerintah Kutim.

Talkshow tersebut juga dimeriahkan dua perempuan inspiratif Rabiatul Adawiyah, Acting Supervisor Production Pit Bintang dan Dewi Karticha, operator berprestasi. Keduanya berbagi cerita terkait pengalamannya bekerja di tambang.  Selain itu, panitia juga menghadirkan Dewindy Ayu Safitri, penasehat Periska KPC yang berbagi pengalaman mendampingi suami pekerja tambang.

Selama kegiatan berlangsung, peserta nampak antusias terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemateri. Berbagai komentar datang dari peserta. Lu’luul Wafiroh, Ketua Fatayat NU Kutim mengatakan berbagai paparan yang tersaji menyadarkan dirinya bahwa masih banyak perempuan yang lebih berjuang keras dalam bekerja dibanding dirinya. “Mereka kuat bekerja di malam hari. Sngat luar biasa,” katanya.  (*)

Artikulli paraprakMantan Camat Muara Wahau Optimis Duduk di DPRD Kutim
Artikulli tjetërMalam Puncak Pesta Laut, Rendi Solihin Bagi-bagi Hadiah dan Jaket

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini