Satumejanews.id. SANGATTA – Gelaran pesta demokrasi tiada terasa segera berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, yakni kurang dari dua minggu atau bertepatan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Terkait pelaksanaan pesta demokrasi tersebut, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) siap melakukan mengawal pelaksanaan distribusi logistik Pemilu tersebut. Salah satu langkah yang ditempuh adalah, menggelar rapat koordinasi yang dilaksanakan di Hotel Victoria, Sangatta, Senin (5/2/2024).
KPU maupun Bawaslu harus memastikan bahwa logistik pemilu dalam keadaan memadai, berkualitas, dan dikelola dengan baik. Logistik yang dimaksud antara lain kotak suara, surat suara, bilik suara, alat coblos, serta kelengkapan-kelengkapan lainnya yang mendukung jalannya pesta demokrasi nantinya.

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia Organisasi (SDMO) dan Diklat Bawaslu Kutim Aji Masyhudi menyebutkan, logistik harus benar-benar dikawal oleh pihaknya dalam gelaran pesta demokrasi yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat.
“Tentu kita (Bawaslu, red) harus berbagi peran. Ada yang yang konsentrasi untuk pengawasan logistik, ada yang konsentrasi untuk hitung suara dll. Memang harus ada yang konsentrasi, termasuk penugasan pada pihak-pihak Panwascam yang menjemput logistik di kabupaten,” terang Aji Mashyudi.
Informasi terkini terkait logistik pemilu dari kabupaten ke kecamatan, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berkoordinasi dengan pihaknya dimana minimal pada H-1 surat suara telah siap di masing-masing kecamatan.

“Itu yang kita koordinasikan kembali, apakah masih memakai sistem seperti itu. Beberapa waktu lalu kami sudah koordinasi, dan masih menggunakan sistem tersebut. Terlebih untuk surat suara, yang sekarang masih dalam pengepakkan. Saling support baik itu Bawaslu, Panwascam, Pengawas Kelurahan Desa (PKD), dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) harus dimaksimalkan dalam tahapan distribusi logistik, sebelum masuk ke tahapan-tahapan lainnya.
Sementara itu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Agustinus Verdi Logo menambahkan, selain melakukan rapat koordinasi yang melibatkan perwakilan Panwascam se-Kutim, juga dilakukan simulasi pemilihan umum yang dapat memberikan cerminan adegan saat pemungutan suara dilakukan di lapangan. “Tujuannya, guna memberikan gambaran pada rekan-rekan PTPS. Terlebih dalam pengalaman di pemilu-pemilu sebelumnya, tidak mesti tiga hari orang dapat mulai merekap di kecamatan. Maka peran rekan-rekan penanganan pelanggaran juga harus fokus pada saat rekap. Mengingat potensi kecurangan tertinggi terjadi saat perekapan suara, dimana suara bisa bergeser dari caleg satu ke caleg lainnya,” terang Agustinus Verdi Logo. (*)