
Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Memperingati hari santri nasional, di Kabupaten Kutai Kartenegara (Kukar) digelar kemah santri dirangkai dengan Santri Bersholawat. Kegiatan itu dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Ribathul Khail, Timbau, Tenggarong, Sabtu (21/10/2023) malam.
Kegiatan yang dibuka Plt Asisten Administrasi Umum Sekretarat Kabupaten (Setkab) Kukar Dafip Haryanto itu, berlangsung meriah. Sebab, acara Santri Bersholawat dimeriahkan oleh Munsyid Ahbabul Mustofa Kaltim, serta Majelis Sholawat Alas Roban.
Pada kesempatan itu, Dafip Haryanto membacakan sambutan tertulis Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, Pemkab Kukar sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pengasuh pondok pesantren di daerah ini. Sebab, Ponpes telah memberikan sumbangsih nyatanya dalam membentuk karakter sumber daya manusia pesantren yang berakhlak mulia dan memiliki jiwa gotong royong tinggi.
“Hal ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar) “Betulungan Etam Bisa”. Kita harapkan dengan hal tersebut, semuanya bisa saling membantu untuk memajukan pembangunan di Kukar ke depan,” ujar Bupat Edi Damansyah melalui Asisten Administrasi Umum Setkab.
Dia meminta, agar ajang kemah santri dan santri bersholawat ini, membuka wawasan dan pemahaman bagi para santri, agar menjauhi faham-faham radikalisme demi menjaga keutuhan NKRI dengan terus memupuk rasa cinta tanah air.
Dikatakan, meski santri bisa menjadi apa saja, namun seorang santri tidak boleh melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya.
Dijelaskan, hari santri nasional ini telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Joko Widodo nomor 22 tahun 2015 lalu, bawah tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional.
Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua. Milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air. Milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Forum Pondok Pesantren Kukar Mochammad Sobrun mengatakan, kegiatan ini diikuti santri se-Kukar. Tahun 2023 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Jihad Santri Jayakan Negeri”, sesuai Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Santri Tahun 2023. Jihad tidak hanya bermakna dalam pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat.
“Santri sebagai penjaga terdepan dalam pertempuran melawan ketidakpahaman, kebodohan dan ketertinggalan. Santri merupakan pejuang ilmu pengetahuan, tidak kenal lelah mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka,” kata Mochammad Sobrun.
Dikatakan, dalam rangka memeriahkan dan menyemarakan peringatan Hari Santri Nasional di Kukar, pihaknya menggelar berbagai kegiatan. Antara lain, jalan sehat betajong, Musyabaqah Tilawatil Qutub, Musyabaqah Hafzil Quran, liga santri, upacara peringatan Hari Santri Nasional serta acara beseprah. Hadir dalam acara tersebut Kepala Kemenag Kukar H Nasrun, Kepala Bagian Kesra Setkab Kukar Dendy Irwan Fahriza, para pimpinan Ponpes dan sejumlah undangan lainnya. (adv)