Beranda Infrastruktur Manfaatkan Void Tambang Jadi Sumber Air Bersih, Wagub Kaltim: Ini Bisa Jadi...

Manfaatkan Void Tambang Jadi Sumber Air Bersih, Wagub Kaltim: Ini Bisa Jadi Role Model Nasional

8
0

Satumejanews.id. SANGATTA – PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satu terobosannya adalah pengelolaan void bekas tambang menjadi sumber air bersih yang saat ini telah dimanfaatkan oleh sekitar 80 persen warga di Sangatta.

Inovasi ini mendapat apresiasi Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), H Seno Aji, saat melakukan kunjungan kerja bersama tim dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kaltim serta para akademisi dari Universitas Mulawarman, Kamis (10/7/2025).

 “Kami ingin mengetahui lebih, sejauh mana program CSR KPC berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan karyawan. Dari yang kami lihat, ini sangat layak jadi contoh. Inisiatif seperti ini bisa dijadikan role model bukan hanya untuk Kaltim, tapi juga secara nasional,” ujar Seno Aji usai kunjungan.

 Seno juga mengapresiasi pemanfaatan void tambang yang telah diolah KPC menjadi air baku layak konsumsi, serta menyebut bahwa pendekatan tersebut mencerminkan sinergi antara pemerintah daerah dan perusahaan dalam membangun masa depan pascatambang yang produktif.

 “Pengelolaan air baku dari lahan bekas tambang ini sangat luar biasa. Bukan sekadar mengembalikan lahan, tapi justru memberi manfaat jangka panjang. Ini yang ingin kami bawa ke pembicaraan dengan kementerian sebagai bentuk strategi yang bisa diterapkan lebih luas,” tambahnya.

 Dalam kunjungan tersebut, Wakil Gubernur turut didampingi oleh Kepala Brida Kaltim, Fitriansyah, dan tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Dr. Marlon Ivanhoe Aipassa. Mereka disambut langsung oleh Chief Operating Officer PT KPC, Hendro Ichwanto, serta GM External Sustainability and Affairs Division, Wawan Setiawan.

 Kegiatan ini merupakan bagian dari riset kolaboratif antara Brida dan Universitas Mulawarman yang bertujuan menyusun strategi pengelolaan sosial dan lingkungan pascatambang. Selain KPC, dua perusahaan lain yang menjadi fokus riset adalah PT Kideco Jaya Agung dan PT Indominco Mandiri.

 Menanggapi kegiatan tersebut, COO PT KPC, Hendro Ichwanto menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini dan berharap hasil riset dapat mendorong perbaikan berkelanjutan dalam program lingkungan dan sosial perusahaan. “Kami sangat terbuka terhadap masukan dari tim peneliti. Itu penting untuk mengoreksi dan memperbaiki hal-hal yang sudah kami jalankan. Harapan kami, apa yang dilakukan KPC bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ucap Hendro.

 Void tambang yang dulunya identik dengan kerusakan lingkungan, kini berhasil diubah menjadi sumber kehidupan berkat pendekatan ilmiah dan keberpihakan pada masyarakat. KPC menegaskan bahwa pertambangan yang berkelanjutan bukan hanya soal produksi, melainkan juga soal warisan manfaat jangka panjang bagi komunitas sekitar. (*/sm4)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini