Beranda Kalimantan Selatan Rekapitulasi Suara Pilkades HSS Bermasalah, Cakades Petahana Bakarung dan Tansel Menggugat

Rekapitulasi Suara Pilkades HSS Bermasalah, Cakades Petahana Bakarung dan Tansel Menggugat

17864
0

KANDANGAN – Rekapitulasi penghitungan suara Pilkades serentak di Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel bermasalah. Menuai protes dari dua Cakades petahana di wilayah Kecamatan Angkinang, yakni Cakades Bakarung dan Taniran Selatan (Tansel).

Camat Angkinang, Sabilal Rasad membenarkan adanya keberatan dua Cakades itu. Namun, Panitia Pilkades disebutnya sudah Rapat Pleno untuk menyelesaikan perselisihan hasil penghitungan suara dari TPS-TPS.

“Rapat Pleno Rekapitulasinya hari kemarin juga (Kamis, 2 Juni 2022) sudah digelar Panitia di Kantor Desa, setelah penghitungan suara selesai di TPS-TPS. Sekarang, kami perdalam lagi kasusnya di tingkat kecamatan, Pak,” ujar Sabil, sapaan akrabnya, kepada awak media ini, Jumat malam, 3 Juni 2022.

Camat Angkinang itu tak menyebut identitas dua Cakades yang menggugat hasil Pilkades serentak HSS, 2 Juni tadi. Tapi, ia berharap keberatan dua Cakades itu bisa tuntas sebelum penetapan hasil Pilkades serentak diplenokan panitia di tingkat Kabupaten HSS.

Siapakah dua Cakades itu? Sumber resmi media ini, Sabtu (4/6/2022) menyebut, dua Cakades yang menggugat hasil penghitungan suara sementara itu ialah Arie Wahyudi, calon nomor urut 3 di Pilkades Bakarung, dan Pahrudin, calon nomor urut 1 di Pilkades Tansel.

“Dua Cakades itu sama-sama mantan Kades di desanya masing-masing atau disebut calon petahana,” ucap sumber itu sambil meminta media ini merahasiakan namanya.

Arie Wahyudi diketahui kalah dalam perebutan kursi Bakarung-1 yang diikuti 5 kandidat calon. Arie seperti dikutip dari hitung cepat (quick count) Jenius, dipecundangi pendatang baru nomor urut 5, Norman, dengan perbandingan suara 294 : 308 atau selisih 14 suara saja.

Begitu pun Pahrudin. Cakades petahana nomor 1 ini juga kalah tipis 19 suara dengan calon nomor urut 5, Sarpani. Calon buncit dari 5 peserta Pilkades Tansel itu merebut 210, dan Pahrudin menguntit dengan 191 suara.

Kekalahan tipis ini ditengarai membuat dua petahana itu seperti tak habis pikir. Blingsatan atau mungkin saja tak bisa tidur nyenyak.

Lantaran itu, Arie dan Pahrudin yang mungkin menemukan bukti adanya kejanggalan rival-rivalnya memainkan strategi suksesi kepemimpinan desa-desa ini membuat keduanya protes dan melayangkan gugatan ke Panitia Pilkades di Bakarung dan Tansel.

Terlepas dari kisruh penghitungan suara di atas, Pilkades HSS di 11 desa di Kecamatan Angkinang, berjalan tertib, aman dan dan lancar. “Alhamdulillah, suasananya aman dan masih tetap kondusif,” ucap Kapolsek Angkinang, Ipda Didik Kusmini hampir bersamaan dengan Kanit Sabharanya, Aipda Fitriadi dalam percakapan terpisah. (smn10).

Artikulli paraprakGara-gara Lading Belati, Uhil Diamankan Polisi di Bilik Jeruji Besi Polres HST
Artikulli tjetërRaja Naga Menunggu “Last Minute”