SANGATTA- Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke 29 yang dipusatkan di Lapangan Merdeka,kota Medan Provinsi Sumatera Utara di hadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo(Jokowi), Acara yang di gelar secara offline dan online tersebut, turut dihadiri Wakil Bupati Kutai Timur(Kutim) H Kasmidi Bulang yang didampingi oleh OPD terkait di ruang rapat Diskominfo dan Perstik, pada Kamis(7/7/2022).
Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengajak kepada semua kepala daerah untuk memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk menanam tanaman pangan kebutuhan sehari-hari. Terutama untuk mencukupi gizi anak-anak yang mana akan menjadi wajah masa depan Indonesia.
“Ini penting, kalau anak-anak kita pinter, kita bersaing dengan negara lain itu mudah, namun kalau Stunting, anak kurang nutrisi akan sangat sulit untuk mengejar, “ ucapnya.
Menurunkan angka stunting, sambung Jokowi yang hadir bersama Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo, tidak boleh di kerjakan setengah hati, harus benar-benar di lakukan dengan kerja keras untuk terus menurunkan prosentasenya, dirinya menargetkan di akhir masa kepemimpinanya angka stunting di Indonesia mampu mencapai 14 persen.
“Tahun 2024 angka stunting kita di angka 14 persen, setuju, “ tanya Jokowi langsung di iyakan oleh para undangan yang hadir dalam acara termasuk Wabup H Kasmidi Bulang yang tampak serius mendengarkan arahan Presiden.
Ditemui usai kegiatan, Wabup H Kasmidi Bulang yang juga menjabat selaku penanggung jawab penurunan angka stunting Kabupaten mengatakan, akan langsung bergerak mengumpulkan OPD terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), untuk membahas langkah-langkah strategis serta melihat kendala yang di hadapi di lapangan terkait angka stunting yang ada di Kabupaten Kutim.
“Sesuai arahan bapak Presiden angka stunting harus kita tekan(turunkan),karena itu akan memperkuat masyarakat kita yang akan datang,termasuk di Kutim yang masih cukup lumayan tinggi,” ujarnya.
Selain itu, dirinya bersama tim TPPS juga akan mengumpulkan data-data pendukung yang bisa di jadikan acuan untuk bisa segera mengambil kebijakan dalam upaya untuk menekan penurunan angka stunting di Kabupaten Kutim.
“Kita masih ada dua tahun untuk bekerja menurunkan angka stunting ini, minimal kita bisa mendekati angka 14 persen sesuai dengan arahan bapak Presiden, “ pungkasnya.
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga(DPPK) Kutim, Indra Arie Iranday menjelaskan, Tim TPPS Kutim sudah terbentuk hingga tingkat Desa di 18 Kecamatan yang ada, serta membentuk 176 Tim pendamping Keluarga yang terdiri dari Tenaga Kader KB , kader TP PKK dan Bidan.
“Bertugas mendampingi serta memberikan edukasi kepada masyarakat berdasarkan data dari Kegiatan Pendataan Keluarga 2021(PK21)tentang proyeksi(prediksi) masyarakat yang kemungkinan mengarah pada stunting.” Ujarnya.
Untuk target penurunan angka stunting di Kutim, Indra sapaan akrab Indra Arie Iranday menjelaskan,berdasarkan data prevalensi stunting Kaltim 2022-2024 yang di rilis oleh BKKBN pusat untuk tahun 2022 sebesar 22,34 persen, selanjutnya tahun 2023 sebesar 18,14 persen, sedangkan untuk tahun 2024 sebesar 14,14 persen.
“Ini bukan hanya pekerjaan satu Dinas saja, di perlukan kolaborasi semua stekholder untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di kutai Timur, “ ucapnya. (smn5)