Faisal Rachman ketika melakukan reses di desa Pelawan dan bertemu dengan masyarakat (ist)
SANGATTA, Satumejanews.id- Kutai Timur yang luas wilayahnya hampir sama dengan Provinsi Jawa Barat, memiliki banyak permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti. Persoalan itu muncul, ketika anggota DPRD Kutim turun ke lapangan melakukan reses dan menyerap aspirasi masyarakat.
“Dari kegiatan reses saya di Desa Pelawan, banyak usulan yang disampaikan masyarakat. Meski Kutim ini terbilang “kaya”, namun rakyatnya masih ada yang ‘miskin’ dan memprihatinkan,” kata salah seorang anggota DPRD Kutim Faisal Rachman, usai melaksanakan reses di desa Pelawan, Kecamatan Kaubun, Sabtu ((23/4/2022).
Di wilayah dapil (Daerah Pemilihannya) itu, Faisal sengaja melakukan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di sana. Ada beberapa usulan yang disampaikan masyarakat. Antara lain, jalan desa yang masih memprihatinkan, belum adanya gedung SMA (Sekolah Menengah Atas).
Yang lebih memprihatinkan lagi, di desa itu belum ada listrik dan air bersih. Selain itu, di desa itu ada pembangunan tiang pancang jembatan, namun belum dilanjutkan hingga saat ini.
“Saya prihatin sekali, di desa itu gelap gulita, lantaran belum ada listrik PLN atau pihak perusahaan menjamahnya memberikan aliran listrik. Warga mengusulkan segera dibangun listrik, sehingga bisa menikmati terangnya lampu di malam hari,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Dia akan berusaha mengajukan dan memperjuangkan sejumlah program yang dikeluhkan warga desa Pelawan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab), agar pembangunan di desa itu bisa diperhatikan. (smn1)