Beranda Nasional Sebaran Erupsi Merapi Sampai 33 Km, ke Arah Wonsobo

Sebaran Erupsi Merapi Sampai 33 Km, ke Arah Wonsobo

3696
0

Luncuran awan panas saat erupsi Merapi, Sabtu (11/3 – 2023). / Twitter @BPPTKG.

Satumejanews.id. YOGYAKARTA – Erupsi Gunung Merapi yang terjadi Sabtu (11/3/2023) siang hari ini, sekitar pukul 12.12 WIB hingga sore hari pukul 16.00 WIB, akibat aktivitas vulkani yang masih cukup ting. Bahkan disinyalir adanya longsoran dari kuba lava di sisi Barat Daya Gunung Merapi.

“Abu tersebar sampai ke Wonosobo atau sekitar 33 km arah Barat Daya dan jadi erupsi terbesar kedua setelah 27 Januari 2021 di mana rentetan awan panas guguran 52 kali ke Kali Boyong,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso

Bukan itu saja. Kawasan Magelang, Purworejo dan Banjarnegara juga terkena dampak sebaran abu vulkani Gunung Merapi yang erupsi hari ini. Diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap peristiwa tersebut.

Selama satu tahun terakhir erupsi Merapi cenderung mengarah ke barat daya. Sementara aktivitas kegempaan internal juga masih cukup tinggi. Dalam sepekan terakhir gempa vulkanik dalam ada sebanyak 77 kejadian per hari, vulkanik dangkal satu kejadian per hari dan multifrase enam kejadian per hari. 

“Erupsi hari ini itu merupakan kombinasi karena kubah lava barat daya tempatnya miring dan tidak stabil, jadi mendapat pengaruh dari dalam atau tidak bisa runtuh tiba-tiba. Aktivitas internal memang ada tekanan, kapan runtuhnya dari kubah lava tergantung dari ketidakstabilan kubah lava sendiri,” ujarnya. 

Agus menjelaskan, Gunung Merapi sekarang memiliki dua kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Berdasarkan analisis foto udara 13 Januari 2023 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m³ dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m³. Kedua kubah lava itu jika longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM RI Sugeng Mujiyanto mengatakan, status Merapi sekarang masih Siaga dan belum ditingkatkan. Pihaknya telah menerjunkan tim dan memantau parameter perkembangan Gunung yang berlokasi di Jawa Tengah dan DIY itu. Jika terdapat perkembangan yang signifikan akan dilaporkan ke sejumlah instansi terkait lainnya. 

“Perlu dicermati juga bahwa ada hujan atau tidak di kawasan tersebut. Curah hujannya seperti apa, kemungkinan kalau ada hujan mohon antisipasi karena akan ada lahar panas dan terbawa arus serta menyapu apapun, warga harus tetap waspada dan siaga,” kata Sugeng. (*/sm1)

Artikulli paraprakMerapi Kembali Erupsi, Terbesar Selama Kurun Waktu Setahun Terakhir
Artikulli tjetërSabri Nonton Deep Purple

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini