Satumejanews.id. SANGATTA – Salah seroang Widya Iswara Ahli Madya LAN RI Pusjar SKPP Samarinda Fajar Iswahyudi mengatakan, manusia harus belajar dari sejarah, lantaran di dalamnya banyak mengajarkan tentang kehidupan.
Hal itu disampaikannya ketika menghadiri apel pagi di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim), Kamis (30/10/2025) pagi. Apel dipimpin Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi.
Pada kesempatan itu, Fajar mengawali dengan analogi letusan gunung purba seperti Gunung Toba dan Gunung Karaktau. Dia menjelaskan nenek moyang yang mampu bertahan dari bencana dahsyat adalah mereka yang mampu berpikir untuk mencari perlindungan, makanan, dan mempertahankan diri.

“Bapak-Ibu yang hidup hari ini adalah manusia-manusia yang telah terbukti bisa survive pada saat tertusar (terdampak). Jadi, Bapak-Ibu itu manusia-manusia yang hebat,” ujar Fajar yang didampingi Itcianday.
Selanjutnya, Fajar mengutip prinsip hanya makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang akan terus bertahan. Sebaliknya, yang gagal berubah akan punah.
Untuk memperkuat argumennya, dia mencontohkan kegagalan dua raksasa teknologi, Nokia dan Blackberry. Kedua brand yang pernah menguasai pasar ponsel dunia itu menolak sistem operasi Android yang kini justru mendominasi.

“Tapi hari ini, ada yang masih pakai Nokia? Ada yang masih pakai Blackberry? Kalau ada, kita cap apa? ‘Ketinggalan zaman’,” katanya.
“Itu bukti nyata, bahwa kalau kita tidak berubah, alam akan menghukum kita,” tambahnya.
Fajar menyimpulkan dua poin kunci dari presentasinya. Pertama, bahwa setiap individu memiliki kapasitas untuk melakukan perubahan, sebagaimana dibuktikan oleh nenek moyang. Kedua, perubahan itu bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk tetap relevan dan bertahan.
“Kalau Bapak-Ibu mau masih dianggap pegawai, masih mau bekerja, masih mau mendapatkan hasilnya, (perubahan) harus dilakukan,” pesannya. Dikatakan, proses perubahan seringkali membawa periode ketidakpastian dan eksperimen. Namun, setelah melewati fase tersebut, kinerja akan kembali naik dan membuahkan hasil. (sm4)


























