Satumejanews.id. SANGATTA- Tragedi memilukan paskapertandingan Persebaya antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu, dan mengakibatkan ratusan nyawa suporter dan dua aparat kepolisian meninggal dunia memantik perhatian Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Orang nomor satu di Kutim ini mengucapkan belasungkawa dan turut berduka cita yang mendalam untuk korban. Dia berharap, peristiwa itu tidal terulang kembali di negeri ini.
“Saya mewakili Pemkab Kutim merasa sedih. Ini menjadi duka nasional khususnya persepak bolaan nasional. Saya harap kejadian ini yang terakhir dan tidak terulang kembali,” ucapnya dalam siaran pers.
Ia mengatakan, sepak bola sejatinya menjunjung tinggi sportivitas dan penuh kegembiraan. Untuk itu, jangan sampai sepak bola penuh ketakutan.
“Sepak bola sedianya pertandingan yang menjunjung tinggi sportivitas dan penuh kegembiraan. Tidak ada dan jangan pernah lagi ada sepak bola penuh ketakutan. Karena nyawa lebih berharga,” tegas Ardiansyah.
Selanjutnya, ia berharap gelaran Piala Bupati Cup Kutim 2022 yang sudah masuk babak perempat final tetap lancar hingga semi final hingga final nanti.
“Kita harapkan gelaran ini berjalan kondusif dan tidak ada kejadian terjadi. Kutim harus aman dan saya pesan kepada tim sepak bola kecamatan semuanya harus siap menerima kekalahan. Raihlah kemenangan secara sportif tanpa anarkis,” pinta Ardiansyah.
Sedangkan Ketua Panitia Piala Bupati Cup Kutim 2022 Andi Ahmad Fatri mengatakan, panitia pelaksana (panpel) siap belajar dari tragedi Kanjuruhan ini. Menurutnya, ini jadi pekerjaan rumah yang sangat penting untuk menggelar event di malam, jangan sampai memicu terjadinya kerusuhan.
“Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan. Profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dan lain-lain harus dijaga dan diterapkan di lapangan,” katanya.(*/smn4/smn1)
