Satumejanews.id. SANGATTA – Kompetisi di bidang apa pun, termasuk olaharaga diperlukan komitmen yang tinggi. Terutama untuk meraih prestasi yang terbaik, tidak harus dilakukan dengan cara yang kurang pas.
“Untuk memperoleh medali emas memang menjadi kebanggaan semua atlet dan pelatih serta pengurus cabang olahraga (Cabor). Ini merupakan kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri,” kata Ketua Ikatan Pencasilat Indonesia (IPSI) Kutim Faizal Rachman, Rabu (9/11/2022)
Guna meraih medali emas, menurut anggota DPRD Kutim dari Fraksi PDI Perjuangan ini, tidak harus mengambil atau mendatangkan atlet dari luar daerah. Memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kutim, jika dibina dan digali, bisa berpotensi seperti itu.

Sebagai contoh tambah Faizal, sapaan akrab anggota Komisi B DPRD Kutim ini, IPSI yang menurunkan sejumlah atletnya di Pekan Olahraga Pelajar (POPDA) di Kabupaten Paser belum lama ini.
Dari empat medali emas yang diperoleh Kutim, dua medali disumbangkan dari atlet pencak silat, satu perak dan tujuh perunggu. “Semuanya atlet lokal dan selalu kita bina dan dimotivasi agar bisa meraih prestasi yang terbaik,” kata Faizal.
Faizal tetap berkomitmen tidak menggunakan atlet-atlet luar daerah, untuk sejumlah event olahraga silat di provinsi ini. Termasuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Berau nanti. Pihaknya lebih fokus pembinaan atlet-atlet lokal, agar bisa berkembang dan menjadi kebanggaan masyarakat Kutim.
Jika mentargetkan medali emas, namun mengambil atet dari luar, dia khawatir potensi atlet lokal tidak bisa digali dengan baik. Bahkan yang memiliki talenta sangat bagus pun juga tidak bakal terlihat, apabila tak dilakukan pembinaan secara kontinyu.
Dia berharap, medali emas juga bisa kembali diraih saat laga di Porprov Berau nanti. “Kita tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik,” kata Faizal. (adv/sm1)