Penemu Goa Karst Sangkulirang dan peneliti asal Institut Teknlogi Bandung (ITB), Dr Pindi Setiawan (Ist)
SANGATTA – Penemu Goa Karst Sangkulirang dan peneliti asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Pindi Setiawan, Jumat (9/9/2022) dikabarkan meninggal dunia. Banyak kalangan yang kaget dan merasa kehilangan atas berpulangnya dosen seni rupa tersebut.
Innalilahi wainna ilaihi rajiun, Dr Pindi Setiawan bin Primadi Tabrani, penemu goa karst dan lukisan cap tangan manusia purba tertua di kawasan goa karst Sangkulirang, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita Jakarta, Jumat (9/9/2022), sekitar pukul 09.59 WIB.
Begitu informasi yang media satumejanews.id ini terima dari mantan Kadis Pariwisata Kutim Dwi Susilanto. Hal yang sama juga dikabarkan Beni Hermawan, Inspektur Pembantu (Irban) di Inspektorat Wilayah Kutim, yang pernah melakukan perjalanan bersama ke kawasan goa karst Sangkulirang beberapa tahun silam, saat masih bertugas di Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kutim.
“Benar mas, Pak Pindi (panggilan akrab Pindi Setiawan) meninggal dunia akibat serangan jantung,” kata Beni.
Menurut Beni, sebelumnya juga beredar kabar meninggalnya Pindi Setiawan di halaman Facebook. Sejumlah rekan dan sejawatnya banyak yang merasa kehilangan dan mengucapkan duka citanya. Almarhum dikenal baik dan mudah bergaul dengan siapa saja.

Jenazah Pindi Setiawan disalatkan di Masjid Salman ITB dan dimakamkan di TPU Cibarunay, Sarijadi, pada Jumat sore.
Pindi Setiawan dikenal sebagai dosen penjelajah gua dan situs purbakala. Sekitar tahun 2005, Pindi Setiawan bersama peneliti dari Australia sudah melakukan beberapa kali kunjungan ke kawasan goa karst Sangkulirang, Kutim, Kalimantan Timur. Tujuannya untuk melakukan penelitian kawasan goa tersebut. Dan ternyata banyak ditemukan benda bersejarah dan barang-barangya itu disimpan.
“Beberapa kali juga pernah dilakukan pameran terkait goa karts dari hasil temuan dan penelitiannya itu. Baik di Kaltim maupun luar Kaltim. Dari pameran itu, banyak yang tertarik dan melakukan kunjungan ke goa karst,” kata Beni yang beberapa kali telah berkunjung ke goa karst Sangkulirang.
Menurut Beni yang banyak mengetahui seluk beluk terkait penemuan goa karst, Pindi Setiawan sangat konsen terhadap penelitian yang dilakukannya di kawasan goa Karst Sangkulirang. Bahkan di kawasan goa tersebut, juga ditemukan lukisan cap tangan manusia purba tertua di dinding goa.

Hasil penemuan tersebut juga telah dipublikasikan di jurnal Nature edisi November 2018, dengan penulis Pindi Setiawan dari ITB, Maxime Aubert dari Universitas Graffith, dan Adhi Agus Octaviana dari Puslit Arkenas.
“Selama saya mengenal Pak Pindi, beliau itu banyak membantu Kutim dalam mempromosikan goa karst, sehingga kabupaten ini makin dikenal di dunia luar,” ujar Beni. (*/smn1)