Satumejanews.id JAKARTA – Memperkuat koordinasi dan sinkronisasi program penanganan stunting, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN pada Selasa (24/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam menanggulangi masalah stunting, yang saat ini masih menjadi perhatian utama di Indonesia.
Kegiatan berlangsung di kantor BKKBN Jakarta Timur, yang terletak di Jl. Permata No. 1 Kompleks Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur diterima dengan hangat oleh Fifi Husnul Fitri, SS, M.Si, Bidang Analis Kebijakan Ahli Madya BKKBN, yang mewakili Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga, dr. Ruri Mutia Ichwan, M.K.M. Acara ini juga dihadiri oleh Muhammad Khodir dari Bidang Program Officer Sekretariat Pelaksana PPS Pusat.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menjelaskan kunjungan ini merupakan langkah penting untuk memastikan program Bangga Kencana yang diinisiasi oleh pemerintah pusat dapat selaras dengan pelaksanaan di daerah, terutama dalam upaya mengatasi stunting.
“Tujuan kunjungan kami adalah untuk menerima informasi terkait program-program yang telah dilaksanakan di tingkat provinsi dan bagaimana kita bisa menyelaraskan program tersebut dengan kebijakan daerah,” ujar Junaidi.
Junaidi juga menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah dalam menanggulangi stunting, yang hingga kini masih menjadi masalah besar, dengan prevalensi yang mencapai 29% di daerah.
“Kami merasa semakin penting untuk terus melakukan studi tiru ke daerah-daerah yang sudah menunjukkan kemajuan dalam penanganan stunting. Hal ini untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang kita ambil dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kutai Timur,” tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, Junaidi juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung 50 program pemerintah terkait penanganan stunting. Ia berharap, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, upaya penurunan angka stunting dapat tercapai lebih optimal, terutama dengan persiapan matang untuk program tahun 2025 yang sejalan dengan visi dan misi Bupati Kutai Timur.

Sementara itu, Fifi Husnul Fitri dari Kemenduk bangga mengungkapkan kementeriannya sedang fokus pada lima program utama disebut sebagai “Quick Win” yang akan segera dilaksanakan. Kelima program ini meliputi: Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Anak, Gerakan Ayah Teladan (Gate), aplikasi AI-Sufort tentang keluarga, dan program Lansia Berdaya.
Gerakan Orangtua Asuh, yang menjadi salah satu prioritas utama, diharapkan dapat memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil dan ibu menyusui, serta anak-anak usia 0 hingga 1000 hari pertama kehidupan. Program ini bertujuan untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal, dengan memberikan perhatian lebih pada gizi dan kesehatan selama periode penting dalam kehidupan anak.
Kunjungan kerja ini, diharapkan dapat mempercepat proses harmonisasi antara kebijakan pusat dan daerah dalam menangani stunting. Semua pihak berharap bahwa kolaborasi yang semakin erat antara BKKBN, DPPKB Kutim, dan perangkat daerah lainnya akan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari risiko stunting, seiring dengan persiapan matang untuk program-program yang akan dijalankan pada tahun 2025.(*)