Satumejanews.id. SAMARINDA – Kegitan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi aparatur sipil negara (ASN) lingkup DPPKB Kutim telah berakhir Jumat (8/11/2024. Sebelum kegiatan itu ditutup, masih ada materi yang cukup baik yang disampaikan seorang widya iswara dari Pusat Pelatihan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Samarinda, M Hari Rahmady.
Dia menyampaikan materi tentang manajemen inovasi organisasi yang disampaikan oleh Widya Iswara, Dr. M Harri Rahmady. Dalam materinya yang bertajuk “One Employee, One Innovation”. Harri Rahmady menekankan pentingnya menciptakan inovasi yang berasal dari masing-masing individu di dalam organisasi.
“Tujuan utama dari pelatihan ini adalah menciptakan embrio terbaik dan menularkan ilmu yang telah diperoleh ke unit kerja masing-masing,” imbuhnya.
Harri mengingatkan salah satu tantangan utama dalam mengimplementasikan inovasi adalah komunikasi dan motivasi. Tanpa komunikasi yang jelas dan motivasi yang cukup, inovasi bisa saja terhambat dan kebiasaan lama tetap bertahan.

“Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan bisa menjadi “pengasah pisau” agar para peserta semakin tajam dalam menghadapi tantangan di tempat kerja mereka,” tegasnya.
Ia juga berharap DPPKB Kutim dapat membangun branding yang kuat, tidak hanya mengedepankan personal branding, tetapi juga membawa nama baik perangkat daerahnya.
“Setelah pelatihan ini, sebaiknya dilanjutkan dengan studi praktik lapangan, agar peserta bisa melihat langsung bagaimana hal-hal yang dipelajari di kelas dapat diadaptasi dan diterapkan di lapangan,” sarannya.
Sedangkan M Fajar Iswahyudi, menyampaikan materi tentang penyusunan rencana tindak lanjut untuk peningkatan kinerja organisasi. Dikatakan, kunci keberhasilan proses peningkatan SDM adalah tindak lanjut yang terstruktur.

“Proses pembelajaran tidak boleh berhenti di sini. Keberhasilan pelatihan ditentukan dari langkah-langkah selanjutnya dan dampaknya,” ujar Fajar.
Dengan berakhirnya Bimtek ini, ASN DPPKB Kutim dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, mengidentifikasi masalah yang dihadapi, dan merencanakan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan tujuan organisasi yang lebih baik di tahun-tahun mendatang
Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi B, saat menutup kegiatan itu mengatakan, Bimtek ini difokuskan pada rencana tindak lanjut dan tidak berhenti di sini saja, melainkan akan berlanjut. Setelah kembali ke Sangatta, diharapkan peserta dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran dalam tugas sehari-hari.
“Awal tahun 2025 nanti, akan diadakan Bimtek yang lebih spesifik terkait program. Hal ini untuk menghindari ketimpangan dalam pelaksanaan program dan memastikan setiap kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan DPA yang disahkan. Sehinga bisa meminimalisir resiko,” katanya. (sm4)