Satumejanews.id. SANGATTA – Hilangnya dua bocah di Sungai Sangatta, kawasan Masabang, Sangatta Selatan, masih misterius. Meski ada informasi terkait ditemukannya jasad tanpa kepala dan kaki, namujn keluarga korban menolaknya. Alasannya, tidak diketahui identitasnya secara resmi.
Walaupun jasad tersebut sempat dibawa ke rumah orangtua korban, karena ada penolakan kemudian jasad tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga), untuk kepentingan visum dan test DNA.
“Kami keluarga korban keberatan dengan video adanya potongan tubuh yang ditemukan dengan berita bahwa potongan tubuh tersebut adalah anak kami, korban tenggelam sabtu pagi pukul 9.00 Wita,” kata H Abu Faqih yang mewaki keluarga korban.
Salah satu alasanya menurut ustadz yang sering menyampaikan ceramah di sejumlah masjid di kota Sangatta ini, karena tidak/belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang yang memastikan bahwa potongan tubuh itu anak yang hilang tenggelam.
“Jasad tanpa kepala, tangan dan kaki yang ditemukan tidak bisa kami kenali untuk memastikan bahwa itu adalah salah satu dari dua korban. Saya harap semua pihak untuk dapat menahan diri, dan tidak menyebarluaskan video ini, meskipun atas nama petugas pencarian,” tandas Abu Faqih.
Dijelaskan, kedua korban merupakan santri Yayasan Al Qur’an Asy Syifaa Sangatta. Pihaknya meminta kepada semua pihak untuk tidak memberikan keterangan, terkait ditemukannya jasad tanpa kepala dan kaki tersebut.
Meskipun sudah sempat diturunkan dari mobil SAR dan dimasukkan ke dalam rumah, namun keluarga menolaknya. Kemudian potongan tubuh tersebut sekarang berada di RSUD Kudungga untuk di autopsi dan test DNA. (*/sm)
