Wabup Kutim H Kasmidi Bulang saat membuka Workshop Perkebunan Berkelanjutan tingkat Provinsi Kalimantan Timur(Kaltim) di Club House PT Sinar Mas. foto Wahyu Yuli

SANGATTA- Bertempat di Club House perusahaan Kelapa Sawit Tepian Nadegan PT Sinar Mas di Kecamatan Muara Wahau, Wakil Bupati Kutai Timur(Kutim) H Kasmidi Bulang membuka Workshop Perkebunan Berkelanjutan tingkat Provinsi Kalimantan Timur(Kaltim), Selasa(18/5/2022) malam.

Dalam Workshop yang dihadiri seluruh kepala Dinas Perkebunan se Kaltim dan perwakilan beberapa perusahaan Perkebunan Sawit tersebut, Wabup H Kasmidi Bulang mengatakan, Perkebunan merupakan satu diantara sumber perekonomian utama Provinsi Kalimantan Timur yang mampu mengubah tatanan sosial ekonomi masyarakat. Hampir 2/3 kawasan budidaya non kehutanan Kalimantan Timur diperuntukkan sebagai kawasan perkebunan, yaitu seluas 3 2 juta hektar.

“Dari luasan tersebut, Kutai Timur merupakan daerah tertinggi yang memiliki luas lahan dibebani izin (IUP dan HGU) yaitu 791.203 hektar,” ujarnya dihadapan Sekertaris Perkebunan Kutim Abd Gani Sukkara, Kadis Perkebunan provinsi Kaltim, Ujang Rahmad yang mengikuti secara Virtual serta undangan lainya.

Selanjutnya, dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, yang menyatakan bahwa Pengembangan Perkebunan diselenggarakan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek Ekonomi, Sosial budaya dan Ekologi. Lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan ditegaskan bahwa tujuan pengembangan sistem budidaya pertanian berkelanjutan adalah untuk Meningkatkan dan memperluas penganekaragaman hasil pertanian guna meningkatkan pendapatan dan taraf hidup Petani, serta Mendorong pemerataan kasejahteraan dan kesempatan kerja, selanjutnya sebagai upaya dan komitmen serius untuk mewujudkan pembangunan perkebunan berkelanjutan sebagaimana sudah tertuang dalam Misi kedua Pemkab Kutim.

“Yaitu, Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Masyarakat Berbasis Sektor Pertanian serta Misi kelima Mewujudkan Sinergitas Pengembangan Wilayah dan Integrasi Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan,” tegasnya.

¬
Sebelumnya Ketua panitia Didi Prayitno mengatakan, kegiatan rutin tahunan yang akan berlangsung sampai tanggal 20 Mei ini, mengambil tema “Dukungan Multipihak Dalam Percepatan ISPO Bagi Pelaku Usaha Perkebunan “. Dimana salah satu pembahasanya akan membicarakan upaya dukungan percepatan pelaksanaan Indonesian Sustainable Palm Oil(ISPO) bagi kebun mandiri atau masyarakat.

“Acara tersebut juga di rangkai dengan deklarasi perkebunan berkelanjutan Kab Kutim, dilanjutkan dengan sharing pengalaman dari pihak perusahaan perkebunan dan tenaga pendamping(Fasilitator) empat kelompok tani Kelapa Sawit yang ada di kecamatan Kongbeng, serta mitra pembangunan “ jelasnya.(smn4)