SANGATTA – Proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada tahun 2023 senilai Rp 3,6 triliun di respon baik oleh Anggota DPRD Kutim Faisal Rahman, hal itu ia sampaikan kepada awak media usai mendengar penyampaian nota penjelasan KUA-PPAS oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pada sidang Paripurna ke 18 pada Jumat(15/7) kemarin.
“Ini sebenarnya yang kita harapkan (optimis) dari mereka (pemerintah), dari tahun-tahun kemarin kan kesanya pemerintah pesimis, “ ujarnya Sabtu(16/7/2022).
Namun politisi dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI Perjuangan ) tersebut, memberikan sedikit catatan untuk segera di pelajari, terkait rencana belanja daerah yang di proyeksikan mencapai Rp 4,1 triliun, program tersebut di harapkan bisa sesuai dengan skala prioritas yang sudah ditetapkan di dalam tema Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yakni “Pengembangan Sentra Ekonomi yang didukung Pelayanan Publik yang Berkualitas”.
“Mudah-mudahan program itu mengarah ke situ (tema RKPD), “ pintanya.
Sebelumnya, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menjelaskan, proyeksi mengenai Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2023 di perkirakan mencapai empat triliun rupiah.
Hal tersebut di sampaikan Ardiansyah usai Paripurna ke 19 dengan agenda penjelasan KUA-PPAS tahun anggaran 2023 di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Kamis (14/07/2022).
“Namun angka tersebut harus dipahami secara akuntansi ya,” pintanya
Kemudian, dari angka Rp 3,663 triliun ditambah dengan Rp 500 miliar maka akan bertambah menjadi Rp 4 triliun, sehingga jika di lihat dari sistem akutansi pasti akan terjadi defisit, mengingat angka Rp 500 miliar tersebut adalah angka yang akan di proyeksikan di tahun mendatang.
Untuk di ketahui, dalam penyampaian nota penjelasan KUA-PPAS tahun 2023, Pemkab Kutim menyampaikan bahwa total proyeksi pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 3,6 triliun yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 227 miliar, sedangkan untuk pendapatan transfer adri pusat kurang lebih sebesar Rp 3,4 triliun, sedangkan untuk pendapatan lainnya sebesar Rp13 miliar.
Belanja daerah untuk tahun anggaran 2023, diproyeksikan sebesar Rp 4,1 triliun. Kemudian mengenai pembiayaan daerah pada KUA-PPAS di tahun depan, penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp 500 miliar dan pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp 16 miliar.(smn5/smn1)