Truk Liebherr T282 (Sumber foto:ist)
SANGATTA – Kendaraan jenis truk berukuran besar, bahkan terbesar di dunia seberat 273 ton, akan menjadi salah satu landmark (ikon) baru kota Sangatta. Warga nantinya bisa melihat secara dekat di kawasan Bukit Pelangi.
“Sebagai daerah penghasil batubara terbesar, kita ingin ada ikon kendaraan yang menghasilkan emas hitam di ibukota kabupaten,” kata Wakil Bupati Kasmidi Bulang kepada awak media.
Kendaraan khusus tambang dengan merek Liebherr T282 tersebut, akan dijadikan salah satu Monumen dan menjadi daya tarik wisata baru di Kabupaten yang baru saja genap berusia 22 tahun, rencananya truk ini akan ditempatkan di Bukit Pandang Sangatta.
Wakil Bupati Kasmidi Bulang sekaligus Ketua tim pembangunan ikon tambang Sangatta menjelaskan, proses untuk mewujudkan landmark baru tersebut, memerlukan waktu kurang lebih empat tahun dengan berbagai proses.
“Didasari dengan niat yang baik dan kerjasama semua pihak, akhirnya kita bisa mempersembahkan alat ini di Kutim,” ucapnya sebelum menyaksikan pemisahan material truk terbesar di dunia tersebut di Assembly Area Tango Delta KPC, Selasa (18/01/2022).
Kasmidi meyakini dengan adanya Monumen tersebut, akan menjadi salah daya tarik yang mampu menarik minat wisatawan dan menjadi sejarah baru kota dengan slogan Tuah Untung Bum Benua tersebut.
“Yakin saja ini akan menjadi sejarah dan momen yang luar biasa bagi kita semua, ” ucapnya bangga.
Di tempat yang sama, Manager External Relations PT KPC, Yorden Apung, menjelaskan, proses pemindahan Truk Liebherr T282 ini sebelumnya, akan dipisahkan satu persatu materialnya sebelum dirakit kembali menggunakan kendaraan khusus menuju daerah Bukit Pandang, sesuai rencana pada bulan Maret mendatang Truck tersebut sudah bisa dilihat secara utuh oleh masyarakat.
Lebih jauh, Yorden menjelaskan program ini merupakan salah bentuk dukungan Kaltim Proma Coal (PT KPC) dalam upaya membantu pemerintah mendongkrak pada sektor pariwisata, serta mampu menarik minat wisatawan.
“Kita (Kutim) merupakan daerah pertama yang membangun Monumen tambang dengan menggunakan alat berat asli, ” jelas Yorden.(smn5/smn1)