Satumejanews.id. SANGATTA – Rencana pembangunan bandara yang dikelola PT Indexim Coalindo di desa Maloy, kecamatan Sangkulirang, memperoleh perhatian bkalangan anggota DPRD Kutim. Salah satunya Muhammad Ali, politisi Partai Persatuan Pembangunan.
“Jika pembangunan belum dimulakan dan masih proses, saya berharap bandara itu tidak berstatus khusus, tapi berubah menjadi bandara umum. Jika sudah menjadi khusus, tidak perlu dibicarakan lagi,” ujar pria asal Sangkulirang ini, Senin (8/5/2023).
Pada prinsipnya dia mendukung pembangunan bandara tersebut, namun tidak berstatus khusus. Jika bisa diubah, hendaknya menjadi bandara umum, sehingga masyarakat bisa mengakses untuk transportasi nantnya.
Sebab, kalao bandaran yang akan dibangun di kawasan pesisir Kutim itu jadi, tentunya memiliki dampak positif luar biasa bagi perekonomian masyarakat. Dengan catatan menjadi bandara umum, lantaran dekat dengan kawasan pelabuhan Maloy.
“Masyarakat memiliki kepentingan secara umum terhadap keberadaan bandara di kawasan pesisir tersebut. Dengan catatan, jangan jadi bandara khusus, sehingga masyarakat bisa menikmati fasilitas bandara tersebut,” ucap Ali, panggilan akrabnya.
Dia secara tegas menolak, apabila pembangunan bandara tersebut tetap masuk dalam kategori khusus. Sebab, menurutnya tidak akan memberikan dampak dan manfaat apapun bagi masyarakat, khusunya yang ada di wilayah pesisir.
“Kalau itu jadi bandara khusus, tidak ada dampaknya bagi desa Maloy. Sebab, akan menjadi wilayah terlarang, sekeliling bandara akan dipagar dan masyarakat tidak boleh masuk,” ujarnya. (adv/sm3)
