Satumejanews.id. SANGATTA- Pesta adat Lomplai udah usai. Kegiatan itu berhasil menarik wisatawan dan masyarakat untuk bisa hadir ke lokasi.
“Kendati demikian, pemerintah diminta tetap mempromosikan budaya yang sudah dilestarikan dan menarik bagi wisatawan untuk hadir menyaksikan pesta adat tersebut. Karena ini telah menjadi agenda nasional, perlu terus didorong agar semakin mendunia,” kata anggota DPRD Kutim Yan, Jumat (5/5/2023).
Agar bisa lebih dikenal masyarakat luas, Dia meminta kepada pemerintah melakukan promosi secara masif melalui instrument yang ada. Salah satunya melalui dinas teknis, yakni Diskominfo Staper Kutim, yang mempunyai kewenangan untuk menyebarkanluaskan informasi. Termasuk kebudayaan dan pariwisata yang ada di daerah.
“Saya menilai Kutim masih sangat lemah dalam hal mempromosikan kekayaan budaya. Padahal kalau bisa dilakukan secara maksimal akan banyak wisatawan hadir ke sini (Kutim),” ujarnya.
Seperti diketahui, pesta adat dan budaya Lomplai merupakan salah satu kearifan lokal di Kutim. Kegiatan itu masuk dalam Kharisman Event Nusantara (KEN) tahun 2023 dan menjadi program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Tentunya berkolaborasi dengan Pemkab Kutim, bertujuan menaikkan citra dan kunjungan wisatawan di negeri ini.
Menurut Yan, pesta adat Lomplai merupakan bagian kecil dari keberagaman kebudayaan dan tradisi yang masih tetap dipertahankan dan dilestarikan masyarakat Kutim. Yang membanggakan, mereka mampu hidup berdampingan dan tetap menghormati tradisi masing-masing.
“Kita akan terus mendorong pemerintah agar budaya yang ada bisa dikemas dengan rapi dan diberikan wadah, agar dapat ditampilkan maupun dikenalkan kepada masyarakat yang lebih luas,” ucap Yan. (adv/sm3)
