Beranda Nasional Zailani, Wartawan Kaltim Warnai Buku Antologi Puisi Tiba-Tiba Sunyi HPN 2023

Zailani, Wartawan Kaltim Warnai Buku Antologi Puisi Tiba-Tiba Sunyi HPN 2023

604
0

PERINGATAN Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 yang dipusatkan di Medan, Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan berlangsung meriah. Sebab, kegiatan memperingati hari jadi para jurnalis di tanah air ini, juga menampilkan karya-karya puisi maupun cerita pendek dari kalangan wartawan di Indonesia.

Yang menarik, ada salah seorang wartawan senior Kalimantan Timur (Kaltim) Akhmad Zailain juga turut menyumbangkan tulisan puisi pada buku Antologi Puisi Tiba-Tiba Sunyi.

Akhmad Zailani bukanlah orang yang baru dalam dunia sastra di Kaltim. Pada tahun 2013, wartawan yang karyanya juga dimuat di koran harian Sabah, Utusan Borneo ini menjadi koordinator untuk dua buku sastra para penyair dari 5 negara di ASEAN. Dua buku tersebut diterbitkan kitab antologi puisi Suara 5 Negara (editor Korrie Layun Rampan) dan Antalogi cepen Aminah Sjoekoer di Atas Kapal Nederlands (1928). Dan masih banyak lagi buku karyanya.

Akmad Zailani merupakan alumnus Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda. Dia mulai menulis puisi sejak SD. Puisinya pernah dimuat di majalah anak Bobo dan majalah anak Kuncung. Cerpennya pernah dimuat di majalah remaja HAI dan majalah Anita Cemerlang.

Akhmad Zailani

Sambil kuliah bekerja sebagai koresponden majalah FAKTA Surabaya (1993). Setelah itu, antara tahun 1996 – 2005 sempat berpindah-pindah sebagai wartawan hingga redaktur pelaksana di Koran harian lokal di Samarinda. Di antaranya Surat Kabar Harian (SKH) Suara Kaltim, SKH Poskota Kaltim, SKH Kaltim Times, SKH Matahari Kaltim.

REKOR

HPN tahun 2023 ini panita memberikan kesempatan luas kepada wartawan di seluruh Indonesia untuk mengirimkan puisi dan cerpen, untuk dimuat di Buku Antologi Puisi Tib-Tiba Sunyi. Sedangkan karya cerpen dimuat dalam buku Antologi Cerpen Menembus Pintu Langit.

Buku Puisi Tiba-Tiba Sunyi tersebut menampilkan 21 penulis dengan jumlah karya 137 judul puisi. Ini merupakan rekor dari buku yang diterbitkan pada HPN sebelumnya.

“Banyak wartawan yang juga penulis puisi dan cerita pendek. Karya mereka enak dibaca, seperti juga karya yang dibukukan pada HPN HPN sebelumnya,” kata koordinator tim buku HPN 2023 Ismet Rauf.

Editor Tiba-Tiba Sunyi, AR Loebis, menyebutkan, dari tahun ke tahun, wartawan penulis puisi alias penyair wartawan, semakin banyak mengirimkan karya mereka untuk diterbitkan dalam antologi puisi HPN.

Karena tema antologi kali ini bebas, tak pelak lagi jumlah karya yang masuk ke panitia juga beragam. Kendati demikian, semua karya itu merupkan ekspresi dari renungan natural dan batin para penulisnya.

“Antologi puisi HPN Sumut 2023 terasa bermakna dan memiliki arti. Ada yang berbicara di balik kata (beyond the words), sehingga butuh perenungan untuk menghayatinya, namun ada juga yang sekedar menuliskan kata atau kalimat seperti sedang berorasi atau menceritakan hasil pandang atau pun seperti sedang memanjatkan doa,” tambahnya.

Pada HPN Padang 2018, judul antologinya Wajah Tua Menikam Malam dengan 13 penulis, pada HPN 2019 dengan judul Negeri yang Tercabik dengan lima penulis. Pada? HPN 2020 Menatap Tubuhmu di Belukar Bakau ada 121 puisi dari 10 wartawan dan pada HPN 2022 Pintu Langit ada sebanyak 121 puisi dari 18 penulis.

Pada HPN Sumut 2023, lanjut Loebis, para penulis sastera dalam bentuk puisi itu adalah Akhmad Zailani, Asep Budi Heryanto, Amir Machmud, AR Loebis, Bachtiar Adamy, Djoko Tetuko, Djunaedi Tjunti Agus, Hendro Basuki, Gusfen Khairul, Hadi Effendi, Hendry Ch Bangun, Ki Agus N Fattah, Rosyid E. Abby, Rita Sri Hastuti, Maria D Adriana, Syarifuddin Arifin, Sopandi, Syam Irfandi, Temu Sutrisno, Teuku Maimun Umar, Zul Ali Marbun.

Sementara editor kumpulan cerita pendek Membuka Pintu Langit, Djunaedi Tjunti Agus, mengatakan, ada 45 judul cerita pendek yang terangkum dalam buku Cerpen HPN 2023.

Para penyumbang naskah cerita pendek itu adalah, Hendry Ch Bangun, Maria D. Andriana, Fakhrunnas MA Jabbar, Hendro Martono, Djoko Tetuko, Abdul Latif, AR Loebis, Adhi Wargono, Ismet Rauf dan Djunaedi TA. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini