Beranda Kalimantan Selatan Gubernur Kalsel di Hari Wafat Pangeran Antasari, Muhidin : Nilai-nilai Luhurnya Masih...

Gubernur Kalsel di Hari Wafat Pangeran Antasari, Muhidin : Nilai-nilai Luhurnya Masih Relevan

340
0

Satumejanews.id. BANJARMASIN — Gubernur Kalsel, H Muhidin hari ini memimpin apel peringatan wafat ke-163 Pahlawan Nasional Pangeran Antasari (1809–1862)  di Kompleks Makam Masjid Jami,  Jalan Malkon Temon  Banjarmasin, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Gubernur Muhidin berharap peringatan ini dijadikan sebagai momentum mengenang jasa kepahlawanan dari Pangeran Antasari dalam upaya melawan penjajahan Belanda di Banua Kalsel.

“Nilai-nilai luhur yang dipegang teguh Pangeran Antasari, masih sangat relevan diterapkan pada zaman sekarang, seperti semboyan semangat Waja Sampai Kaputing (Wasaka), Jangan Bacakut Papadaan, dan sebagainya,” ujarnya dilansir wartaputrabalangan.com.

Memeringati hari wafat dan ziarah ke makam Pangeran Antasari, ujar Gubernur,  bukan untuk minta doa. Tapi, dimaksudkan supaya memotivasi untuk menjadi seorang pahlawan seperti Pangeran Antasari melalui profesi apa pun yang diemban sekarang.

Gubernur Muhidin berada di makam dengan mengenakan pakaian adat Banjar warna krem dengan laung hijau. Ia memulai prosesi apel dengan penghormatan, terus mengheningkan cipta, dan peletakan karangan bunga di depan makam.

Selanjutnya riwayat perjuangan Pahlawan Pangeran Antasari dibacakan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kalsel, Letkol (Purn) Sandimin. Sedang pesan-pesan Pangeran dibacakan Gubernur Muhidin.

Gubernur menyebut lengkap pesan-pesan atau semboyan perjuangan Pangeran Antasari, yakni “Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing, Jangan Bacakut Papadaan,  Jangan Mati Parahatan Bukah, Matilah Kita di Jalan Allah.”

Berikutnya, Jangan Takut Mati di Medan Perang dan Lebih Baik Mati dalam Perjuangan karena Allah. Lantas pesan lainnya lagi  — “Siapa nang Babaik-baik wan Walanda, Tujuh Katurunan Kahada Aku Sapa, dan Haram Dijamah Walanda, Haram Diriku Dipanjara.”

Ziarah penghormatan dan tabur bunga di makam Pangeran Antasari diikuti para peserta apel. Turut hadir Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ilham Yunus, Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan, Danlanud Syamsudin Noor, Kolonel Pnb Suparjo, unsur Forkopimda,  Sekprov Kalsel dan Kepala SKPD lainnya.

Pada kesempatan itu, diberikan pula santunan/bingkisan kepada para ahli waris Pangeran Antasari di lokasi makam pahlawan tersebut.

Sedang di area bangunan makam Pangeran Antasari,  terdapat pula makam Pahlawan Ampera Hasanuddin. Lalu makam Ratu Antasari, Ratu Zulaiha binti Sultan Muhammad Seman, dan Panglima Batur.

Pangeran Antasari disebut  wafat pada 11 Oktober 1862 di Bayan Begok, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pangeran Antasari dianegerahi gelar  sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1968.

Nama Pangeran Antasari sendiri telah diabadikan sebagai nama Korem (Komando Resor Militer) 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan (Kalsel) disebut sebagai “Bumi Antasari”.

Tak cuma itu saja. Pada lembaran uang kertas nominal 2.000 rupiah pun tertera tulisan dan gambar Pangeran Antasari,  Universitas Islam Negeri (UIN) Banjarmasin juga bernama Antasari, termasuk klub sepak bola Barito Putera juga terkenal dengan julukan Laskar Antasari dan semboyan Wasaka-nya. (jjd)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini