Satumejanews.id. SANGATTA – Dalam menyusun program perencanaan pembangunan sebuah daerah diperlukan komitmen yang kuat dan matang. Selain itu harus ada kesepahaman antara pemerintah dan DPRD, agar program yang dicanangkan bisa berjalan sesuai yang diharapkan bersama.
“Kita ambil contoh untuk sektor pendidikan. Di mana lokasi yang akan dibangun sekolah percontohan selama 20-30 tahun ke depan sudah siap. Artinya, dari lokasi yang sudah tidak lagi bermasalah yang seusai RTRW. Suasananya tidak terganggu dengan kegiatan publik lainnya, termasuk pembangunan gedung sekolah dengan kontruksi yang bagus,” ujar anggota DPRD Kutim dr Novel Tyty Paembonan.
Politisi dari partai besutan Prabowo Subianto ini menyebut, keinginan yang sama juga berlaku bagi sektor kesehatan. Menurutnya, dalam pembangunannya pemerintah harus memperhatikan potensi serta dinamika perkembangan zaman.
“Pentingnya melakukan studi sebelum membangun. Jangan sampai sudah dibangun dengan biaya yang cukup besar, ternyata tidak sesuai dengan tata ruang. Ini kan sayang uang rakyat jadi mubazir,” ujarnya.
Selain itu, pentingnya sebuah perencanaan yang matang dalam pembangunan. Menurut pria berkacamata ini, merupakan fungsi yang sangat penting dan strategis, karena akan menjadi potret sebuah wilayah. Salah satunya memuat potensi serta sumber daya alam yang akan dijadikan sebagai dasar pembangunan, baik jangka pendek, menengah serta panjang sebuah daerah. “Jangan sampai sudah dibangun bagus-bagus, nanti renovasi lagi atau bahkan tidak dimanfaatkan karena lokasi pembangunannya salah. Saya harap ini tidak terjadi di Kutim,” pungkasnya. (adv)
