Bupati Ardiansyah Sulaiman. Foto Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim
MUARA WAHAU – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman mengaku heran, banyaknya Perusahaan Kelapa Sawit beroperasi di wilayah Kutim, namun sampai saat ini, belum ada yang mau membangun pabrik pengolahan produk turunannya, contoh pabrik minyak goreng.
“Seandainya mereka (perusahaan) mau membangun pabrik pengolahan disini, insyaallah persoalan kelangkaan minyak goreng di Kutim bisa teratasi,” ujar Ardiansyah, saat memberikan sambutan pada Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam), di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Muara Wahau, Kamis (10/3/2022).
Jumlah perusahaan sawit yang beroperasi di Kutim banyak, bahkan terbesar Se Kalimantan. Sebagaimana diketahui, persoalan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di Kutim, sudah lebih dari 2 bulan. Masalah kelangkaan minyak goreng, menurutnya akan bisa teratasi apabila ada perusahaan yang mau membangun pabrik pengolahan turunan buah (sawit) yang berasal dari benua Afrika tersebut. Untuk mendukung keinginan tersebut, Pemkab Kutim saat ini sedang mempersiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy yang berada di Kecamatan Kaliorang, sebagai kawasan industri.
“Salah satunya untuk industri industri minyak goreng, ” pungkasnya, dalam kegiatan yang turut dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Joni serta undangan lainnya.(smn5/smn3)