Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Sosial ingin memperkuat program penanganan stunting melalui integrasi data penerima manfaat berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Sebab, data ini menjadi acuan utama dalam penyaluran berbagai program perlindungan sosial,” ujar Plt Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kukar Yuliandris.
Menurutnya, adanya data tunggal ini membuat program lebih terarah. Sehingga bantuan betul-betul diterima oleh keluarga yang membutuhkan, khususnya bagi anak-anak yang rentan stunting.
Dikatakan, penanganan stunting di Kukar bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, melainkan perlu sinergi lintas sektor. Dukungan program sosial dari Dinas Sosial menjadi bagian penting dalam menjaga pemenuhan gizi keluarga, terutama melalui bantuan permakanan bagi kelompok rentan.
Diharapkan, melalui pemanfaatan DTSEN, program pengentasan stunting di Kukar bisa lebih efektif. Semua intervensi, baik dari aspek kesehatan, pendidikan, maupun perlindungan sosial, akan saling terintegrasi guna mencapai target penurunan angka stunting ke depannya.
Dijelaskan, program bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) ditujukan untuk keluarga yang masuk kategori desil 1 hingga desil 4. Desil 1 maksudnya, masyatakat Tingkat kesejahteraan rendah yang termasuk dala kategori miskin ekstrem. Sedangkan desil 2-4 tergolong masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah, yang termasuk dalam kategori miskin dan rentan miskin
Meski ada efisiensi anggaran, menurutnya, bantuan sosial yang bersifat langsung masih tetap berjalan. Di antaranya, bantuan tunai, bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, serta program perlindungan sosial lainnya. Dikatakan, jumlah penerima bantuan terus bisa begerak karena verifikasi dan validasi masih teru dilakukan. (adv/sm/diskominfo)
