Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Buruh atau pekerja memiliki peran yang besar bagi suatu negara. Bukan hanya sebagai penggerak ekonomi, namun juga sebagai pelaku utama pembangunan.
“Jumlah buruh atau pekerja di negeri ini cukup besar. Sehingga buruh menjadi salah satu kekuatan utama dalam menentukan wajah masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” kata Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) ketika memberikan sambutan dalam apel memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2024, Rabu (1/5/24) di halaman Kantor Bupati di Tenggarong.
Dijelaskan, keberadaan buru tersebar di mana-mana. Bahkan hampir setiap sektor ekonomi membutuhkan tenaga kerja atau buruh. Hal ini untuk memperlancar terlaksananya operasional suatu badan usaha, organisasi, Lembaga atau bahkan perorangan.
Menurut orang nomor satu di Kukar ini, keberadaan buruh menjadi penting. Sebab, buruh merupakan penggerak roda operasional suatu badan atau organisasi.
Di Indonesia tambahnya, keberadaan buruh menjadi amat penting dan dilindungi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU nomor 6 Tahun 2023 tentang Perpu UU Nomor 2 Tahun 2022.
“Undang-undang ini mengatur tentang hak para buruh. Di antaranya untuk mendapatkan upah yang layak, waktu kerja dan waktu istirahat. Kemudian perlindungan berupa jaminan sosial, hubungan kerja, serta keselamatan dan Kesehatan,” kata Edi Damansyah.
Peringatan hari buruh Internasional di Kukar itu, juga dilakukan pembacaan pernyataan sikap oleh perwakilan buruh. Selain itu juga ada penyerahan santunan jaminan kematian bagi pekerja rentan kepada ahli waris dari Budi Harianto sebesar Rp 42 juta.
Pada kesmepatan itu, Bupati Kukar juga melakukan pemotongan didampingi Plt Kepala Distransnaker Kukar M Hatta, Kasatpol PP Kukar Arpan Boma Pratama, Ketua DPC Kahutindo Kukar Mustain dan Perwakilan DPC Serikat Buruh dan Pekerja Buruh di wilayah Kukar.
Momentum tersebut, Edi mengajak kepada pengusaha dan pekerja untuk saling bergandeng tangan membangun kerjasama, melakukan komunikasi yang baik dan harmonis. Sehingga ke depan tidak ada lagi perselisihan, perseteruan dan perkelahian antara pengusaha dengan buruh, karena dapat menganggu stabilitas keamanan dan ekonomi bangsa dan negara Indonesia.
“Ke depannya, diharapkan dunia usaha semakin maju dan berkembang pesat. Kemudian para buruh bisa hidup aman, tentram dan Sejahtera,” kata Edi Damansyah. (adv/diskominfo)
