Beranda Kalimantan Timur MUI Samarinda Lakukan Studi Tiru ke Banjarmasin

MUI Samarinda Lakukan Studi Tiru ke Banjarmasin

559
0

Satumejanews.id.  BANJARMASIN –  Sembilan pengurus Majelis Ulama Indoneisa (MUI) Kota Samarinda, melakukan studi tiru ke MUI Kota Banjarmasin, Senin (26/5/2025). Kegiatan ini merupakan salah satu melaksanakan program kerja organisasi para ulama di kota Tepian tersebut.

Dalam lawatannya ke Banjarmasih, rombongan MUI Kota Samarinda dipimpin Ketua MUI Samarinda KH Muhammad Mundzir. Ketika tiba di Banjarmasih, rombongan diterima Ketua MUI setempat Habib Al Haidir Al Kaff di Sekretariat Gedung MUI Khatib Dayan. Ia diampingi Bendahara Umum Fathurrahman, Ketua Komisi Fatwa, Ketua Komisi Dakwah, Ketua Komisi PRK, Wakil Bendahara dan beberapa pengurus lainya.

Pada kesempatan itu, Ketua MUI Samarinda Muhammad Mundzir mengemukakan tujuan studi tiru tesebut. Selain menjalin tali silaturahim, pihaknya ingin menggalai berbagai hal. “Saya terus terang sebagai Ketua MUI Kota Samarinda masih baru dan perlu belajar bagaimana mengelola organisasi serta menyusun program kerja. Kami juga ingin mengetahui, bagaimana kerjasama  MUI dengan Baznas, MUI dengan walikota. Saya lihat MUI kota Banjarmasin sangat maju, programnya mantap dan banyak anggaran,” ujar Muhammad Mundzir.

Mundzir juga bertanya  hubungan MUI dengan lembaga lain seperti LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Sebab di  MUI Kalimantan Timur (Kaltim), termasuk MUI  Samarinda LDII belum bisa masuk pengurus karena ada hal-hal yang  menurut MUI dianggap belum klir yang harus diselesaikan LDII.

Pihaknya juga ingin mengetahui program unggulan MUI Kota  Banjarmasin, program pembinaan umat, pendidikan, dakwah dan PRK. Kemudian pihaknya juga ingin mengetahui bagaimana hubunginya dengan lembaga lain seperti Baznas, dengan Pemerintah daerah,  keberadaan  aliran aliran sesat atau menyimpang  dan  bagaimana penanganannya.

Ketua MUI Banjarmasin , Habib Al Haidar Al Kaff menjelaskan, dalam melaksanakan program sudah berjalan lancar. Masing masing Komisi sudah menggelar kegiatan di antaranya, pelatihan fardhu kifayah, roadshow ke sekolah-sekolah di SMP dan SMA, Tsanawiyah dan Aliyah untuk sosialisasi pencegahan kenakalan remaja dan narkoba.

“Kami menjali kerjasama dengan Pemkot Kota Banjarmasin  untuk  mendorong peningkatan kualitas SDM di sektor Pendidikan. Salah satunya melalui Program Beasiswa pendidikan Agama ke Timur Tengah  (Mesir dan Yaman),” ujar Habib Al Haidar Al Kaff.

Terkiat program beasiswa yang menempuh pendidikan agama di Timur Tengah (Mesir dan Yaman) telah memberangkatkan sebanyak 45 siswa asal Banjarmasin dan sudah menjalani pendidikan di sana, tercatat mulai tahun 2021 hingga terbaru 2024.

Dijelaskan dia, beasiswa yang diberikan berasal dari dana hibah Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin yang mengelola untuk pelaksanaan beasiswa.

“Para alumni kader ulama dari Yaman dan Mesir ini menempuh pendidikan selama 4 tahun. Setelah pulang harus mengabdi di pesantren-pesantren, sekolah Madrasah  dan Majelis  taklim yang ada di Banjarmasin,” terangnya.

Dikatakan, selain memberikan beasiswa para santri tiap tahun,  Pemkot Banjarmasin juga memberangkatkan sebanyak 15 ulama untuk pergi ke Tarim, Yaman . Di sini diharapkan  para ulama  bisa menyambung sanad keilmuan dan selalu diberi kesehatan hingga pulang ke Banjarmasin untuk memberikan pengajaran di majelis, pengajian dan lainnya.

“Jadi kesimpulanya hubungan antara MUI Banjarmasin dan walikota sangat baik, sinergi dan selalu memberi support program MUI. Sementara dengan Baznas kolaborasinya dengan MUI masih belum maksimal, semoga kedepannya Baznas lebih berperan lagi untuk bersama sama MUI membangun Umat,”jelasnya.

Mengenai hubungan MUI dan  LDII, Jelas Habih Al Haidir, pihaknya  saling menghormati. Bahkan LDII Kota Banjarmasin beberapa kali silaturahmi ke MUI. Pihaknya juga sepakat dengan MUI Pusat kalau LDII ada ajaran yang tidak disepakati MUI.

“Di sini, LDII kami rangkul, bahkan ada satu orang yang kami masukkan ke pengurus sebagai anggota Komisi  Ukhuwah Islamiyah. Tujuannya, untuk ikut mensosialisasikan program MUI dan sekaligus untuk membina,” kata Habib Al Haidir

Dikatakan, di Kota Banjarmasin juga ada aliran yang dinilai menyimpang, bahkan dianggap sesat, yaitu Aliran Fansyuri Rahman. “MUI  sudah  mengeluarkan fatwa tentang Aliran Menyimpang Fansyuri Rahman. Dalam beberapa poin penting hasil temuan dalam kajian, yakni materi pengajian aliran tersebut bertentangan dengan aspek akidah, tasawuf, ilmu tafsir, dan ilmu hadits. Dan  terkait beberapa materi pengajian itu disimpulkan sebagai ajaran sesat,” ujarnya.

Habib Alhaidir memastikan pihaknya telah melakukan langkah penting untuk menangkal penyebaran ajaran sesat yang mengatasnamakan agama Islam.

“Kami menghimbau masyarakat, khususnya umat Islam, ikutilah ajaran yang sesuai dengan kaidah agama. Berpegang pada hukum Islam, Al Quran, hadits, dan lainnya yang sesuai dengan kaidah,” ujarnya. Saat melakukan studi tiru itu, rombongan MUI Kota Samarinda adalah, Ketua MUI KH Muhammad Mundzir, sebagai pimpinan rombongan. Kemudian ada  Bendahara Umum H Berhonie , Wakil Ketua Dewan Pertimbangan KH Yusa dan Ahmad, Wakil Ketua Bidang Dakwah, KH Fathurrohman Hakim , Wakil ketua Bidang Ekonomi Ummat Apf Eka Siswanto, Ketua Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK)  Hj Mila Wardani, Ketua Komisi PRK Hj Azizatul Fuad,  Sekretaris Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat H Indra Permana dan Ketua Komisi Infokom Muhammad Roghib. (*/sm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini