Satumejanews.id BALIKPAPAN – Gelaran KIE Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) menjadi momen penting dalam upaya kolaboratif untuk menurunkan angka stunting di kedua provinsi tersebut. Acara yang diprakarsai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim itu berlangsung di Aula Makodam VI/Mlw, Jalan Jendral Sudirman nomor 17 Telaga Sari, Kota Balikpapan, Rabu (16/10/2024).
Turut hadir Sesprov Kaltim Sri Wahyuni, Kepala BKKBN Sunarto, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltim dan perwakilan kabupaten kota se Kaltimtara. Dari Kutai Timur (Kutim), Kepala DPPKB Achmad Junaidi B dan jajarannya, Ketua BAZNAS Kutim Masnif Sofwan dan perwakilan perusahaan yang menerima penghargaan.
Ditemui usai acara, Kepala Dinas PPKB Kutim, Achmad Junaidi yang hadir mewakili Pemkab Kutim menyampaikan, rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh stakeholder terkait, termasuk organisasi mitra, yang berperan aktif dalam percepatan penurunan angka stunting di daerah. Berkat kolaborasi tersebut, Kutim berhasil meraih penghargaan Pentahelix dari BKKBN.
“Saya berharap dengan kebijakan Bupati Kutai Timur kedepannya, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kutim, seperti sektor tambang dan perkebunan, dapat berkontribusi lebih nyata dalam penanggulangan stunting,”pintanya.
Sebab, lanjut ia, bahwa setiap perusahaan harus memperhatikan kondisi desa binaannya, khususnya yang memiliki anak dan keluarga berisiko stunting. Selain itu, Junaidi menyampaikan penghargaan ini juga memberikan dorongan semangat bagi BAZNAS Kutim untuk lebih fokus membantu anak-anak stunting dan berisiko stunting. Bahkan Ketua BAZNAS Kutim menyatakan komitmennya untuk mendukung program ini dengan syarat yang sesuai dengan ketentuan syar’i, demi mewujudkan masyarakat Kutim yang sehat dan bebas stunting.

Untuk diketahui, salah satu prestasi menonjol dalam acara ini adalah keberhasilan Desa Karya Bhakti, Kecamatan Muara Wahau, yang berhasil meraih juara pertama dalam Lomba PKK Bangga Kencana Kesehatan tingkat Kaltimtara 2024. Prestasi ini mencerminkan dedikasi dan komitmen desa dalam menangani masalah stunting serta meningkatkan kualitas kesehatan warganya. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah mitra aktif dalam upaya penurunan stunting. Penghargaan Kategori Mitra Aktif Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) diberikan kepada beberapa perusahaan dan organisasi yang telah berkontribusi besar dalam mendukung program ini, yaitu BAZNAS Kutim, PT Pama Persada Nusantara Site KPC, PT Indominco, PT Indexim Coalindo, dan PT Ganda Alam Makmur. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kaltimtara.
“Semoga kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diharapkan menjadi kunci sukses untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan,” singkatnya.

Sementara, Sesprov Kaltim Sri Wahyuni dalam sambutannya mengatakan urusan Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana), bukan hanya tanggung jawab BKKBN. Penanganan stunting menjadi tanggung jawab semua, dengan melibatkan banyak pihak. Untuk itu diucapkan terima kasih kepada Kodam VI/Mulawarman yang membantu mengatasi sanitasi yang menjadi hulu stunting. Pemkab atau Pemkot dan jajaran telah berupaya mengatasi stunting di daerahnya masing-masing. Selain itu, pentingnya kesadaran masyarakat dan sinergi semua pihak menjadi kunci penanganan stunting.
“Berdasarkan survei kesehatan 2023, dari 10 Kabupaten/Kota di Kaltim, Kukar bisa menjadi rujukan, karena berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,5 poin, dari 27,1 persen di tahun 2022 menjadi 17,6 persen di 2023,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Menurut Sri, stunting bisa diturunkan jika semua memiliki komitmen untuk mengupayakan bersama intervensi stunting. Daerah yang berhasil menurunkan stunting, karena langsung bekerja di tingkat tapak atau paling bawah yang bersentuhan dengan masyarakat, contohnya di Kukar yang mengoptimalkan dukungan Kader Posyandu di lapangan.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto mengutarakan sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, tentang Percepatan Penurunan Stunting BKKBN diamanahkan untuk melaksanakan program Bangga Kencana. Serta tim pelaksana percepatan penurunan stunting BKKBN telah melakukan berbagai upaya dan kolaborasi penanganan percepatan penurunan stunting salah satunya dengan TNI AD melalui program TNI Manunggal Air Bersih. Oleh karena itu Perwakilan BKKBN Kaltim bersama Kodam VI Mulawarman menyelenggarakan kegiatan KIE Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix dalam Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi Kaltimtara 2024.

“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah memberikan apresiasi pada mitra kerja dalam program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting tahun 2024. Mengoptimalkan peran mitra kerja dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Meningkatkan cakupan pendampingan Keluarga Berisiko Stunting, Meningkatkan kerjasama dengan TNI AD dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kemudian menjaring Mitra Potensial Baru serta Implementasi Kerja Sama di Tahun 2024 dan Rencana aksi percepatan penurunan stunting Tahun 2025,” pungkasnya.(smn4)