KANDANGAN,Satumejanews.id – Ustadz kenamaan KH. Salman Alfarisi dari Pahampangan, Kandangan (HSS) mengajak seluruh warga di daerah perbatasan ‘Kanbara’ (Kandangan-Barabai) untuk berprasangka baik terhadap sesama, lebih lagi berprasangka kepada Allah SWT.
Ajakan itu Ustadz Salman paparkan saat tausiah memeringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-17 KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau akrab dipanggil Abah Guru Sekumpul di halaman SDN Bagambir, Desa Bamban Utara, Kecamatan Angkinang, HSS, Kalimantan Selatan, Rabu, 23 Februari 2022.
“Ada sifat dan perilaku Abah Guru Sekumpul yang sangat terpuji. Beliau itu sangat pemurah, pengasih penyayang dan selalu berprasangka baik kepada semua mahluk (orang) tanpa membedakan status siapa orang itu,” urai Kiyai Salman seputar “manakip” atau riwayat perjalanan sosok seorang ulama terkenal dan kharismatik dari Sekumpul, Martapura itu.
Contoh prasangka baik Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai yang lahir 1942 dan wafat 2005 (63 tahun) itu, cerita Ustadz Salman, pernah suatu malam rumahnya kedatangan preman bertato yang menggedor pintu. Lalu Guru Ijai tanpa ragu bergegas membukakan pintu.
Apa jadinya? “Abah Guru langsung “maragap” (memagut) orang itu lalu membawanya masuk ke dalam rumah,” paparnya seraya menimpali Abah Guru pun pergi sebentar ke belakang, dan para pembantunnya sempat cemas dan membisiki Abah Guru kalau dia itu adalah preman bertato-tato segala.
Namun, menurut Ustadz Salman, ketika Abah Guru Sekumpul kembali menemuinya, preman bertato itu spontan sujud simpuh. Dia minta ampun kepada Guru Sekumpul dan bertobat tidak akan melakukan niat dan perbuatan jahat lagi.
Abah Guru Sekumpul pun merangkulnya. Lalu preman itu bersungut pula memohon agar seluruh tatonya dihilangkan. “Di situlah tangan Abah Guru memusut seluruh bagian tato, dan semua tato di tubuh orang itu hilang seketika,” ucap Salman Alfarisi sambil menyebut hilangnya tato-tato itu menggambarkan adanya satu kelebihan atau “keramat” dari seorang Abah Guru Sekumpul.
Kelebihan sifat dan perilaku terpuji dari ulama ternama yang disebut Aulia Allah ini diharapkan Ustadz Salman bisa dicontoh masyarakat. Terlebih amalannya seperti misalnya rajin baca Qur’an saban hari satu khatam, dzikir 10.000 dua kali sehari yang juga perlu diikuti sebagai bekal menuju alam akhirat nanti.
Perayaan tradisi memperingati Isra Mi’raj dan Haul Abah Guru Sekumpul di perbatasan ‘Kanbara’ atau persisnya di Bagambir – Bamban Utara sukses dan lancar. Ratusan warga – pria dan wanita – duduk bersila dan tekun mengikuti paparan ceramah Ustadz Salman yang bersuara lantang dan fasih membaca ayat demi ayat Al Quran itu. (smn10)