Beranda Kalimantan Selatan Hujan Deras di Meratus, Bocah 2 Tahun Hanyut Terseret Arus

Hujan Deras di Meratus, Bocah 2 Tahun Hanyut Terseret Arus

174
0

BARABAI- Hujan deras di kawasan pegunungan Meratus sepanjang siang sampai Rabu malam, 17 Agustus 2022, membuat sejumlah anak sungai di Kecamatan Hantakan, HST, meluap. Tercatat satu anak meninggal terseret arus di Desa Tilahan, Hantakan, dan Kota Barabai aman dari luapan banjir.

“Wilayah Barabai Kota saat ini tidak terjadi kenaikan air sampai ke bahu jalan. Kenaikan debit air hanya di DAS Benawa saja, dan sudah berangsur normal,” ungkap Kepala BPBD HST, Budi Haryanto melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Fitriadi kepada media ini, Kamis siang, 18 Agustus 2022.

Fitriadi menyebut, curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di Meratus – sekira 25 km arah Timur Kota Barabai – terjadi sejak pukul 14.30 hingga menjelang malam. Akibatnya, beberapa anak sungai di hulu DAS Benawa itu meluap.

Debit air sungai di Desa Tilahan misalnya, urai Fitriadi, mengalami kenaikan sekitar 2,5 meter pada pukul 17.40 WITA. Begitu pula sungai di Desa Timan yang mengalami peningkatan kenaikan 2,5 meter sekira pukul 18.00 WITA.

Berselang 10 menit kemudian, kondisi air di Desa Alat naik sekitar 1,8 meter. Lantas debet air di titik pantau Manggasang naik sekitar 2,2 m, dan di Desa Haliau terpantau pukul 19.20 WITA mengalami kenaikan lebih kurang 2,5 meter

Terkait kenaikan debet air cukup signifikan itu, Fitriadi yang siaga bersama URC BPBD HST terus memantau dan mengimbau masyarakat HST melalui perangkat jaringan komunikasi yang ada utuk hati- hati dan tetap waspada.

“Kami terus memantau dan mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Terutama warga di bantaran sungai, dataran rendah dan rawan banjir,” ujarnya seraya menyatakan syukur kondisi air di Desa Haliau, Kecamatan Batu Benawa, sudah normal pada sekitar pukul 00.20 WITA.

Walau begitu, luapan air dari kawasan Meratus kali ini membawa korban jiwa. “Benar, ada satu anak yang hanyut terbawa arus dan ditemukan telah meninggal dunia,” ucap Fitri.

Menurut Fitri, anak yang hanyut terseret arus banjir dan ditemukan meninggal itu bernama Ahmad Baihaqi, 2 tahun, anak dari pasangan Sabran (32) dan ibu Masliana (25), warga Desa Tilahan, Hantakan, HSS.

Kronologisnya begini. Mulanya bocah Baihaqi dan kakaknya, M Faisal, 7 tahun, dibonceng ibunya naik motor dari Dusun Muara Putin menuju rumah. Namun, di tengah jalan dan cuaca gelap sekitar pukul 18.00 itu, ketiganya diterjang banjir berarus deras.

Malang bagi bocah Baihaqi. Dia terjatuh dari motor dan langsung hanyut terseret arus deras, dan ditemukan warga sudah meninggal. Sedang ibu dan kakaknya berhasil menyelamatkan diri.(smn10)

Artikulli paraprakBanyak Cara Memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, Warga Margo Santoso Keliling Gang dan Gelar Lomba
Artikulli tjetërSemangat Kemerdekaan Harus Terus Di Pupuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini