Beranda Kalimantan Selatan “Lapat Pecal” Acil Riyati yang Aduhai Disukai di Pasar Pantai Hambawang

“Lapat Pecal” Acil Riyati yang Aduhai Disukai di Pasar Pantai Hambawang

2183
0

BARABAI – Suka berburu kuliner kulineran khas Urang Banjar? Ah, cobalah sekali-kali datang ke pasar tradisional mingguan Pantai Hambawang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di sana, di ujung los pasar ikan basah setiap hari Selasa itu, ada warung pojok milik Acil Riyati. Acil dan putrinya yang karib disapa Acil Pecal itu menyediakan menu khusus “lapat pecal” yang aduhai. Laris manis dan disukai pembeli.

Benar, itu tak terlalu berlebihan. Tidak mengada-ada. Contohnya hari Selasa, 5 Juli 2022, Acil Riyati dan Acil Pecal nyaris kewalahan melayani “serbuan” para pembeli yang datang silih berganti.

“Mungkin karena hari ini mendekati hari lebaran Idul Adha 1443 H, pembelinya sangat ramai. Ulun jua hampir kewalahan cuci piring,” ucap perempuan pembantunya kepada awak media ini.

Acil Riyati dan putrinya pun sibuk melayani pembeli. Mereka pun ada yang pesan soto Banjar plus sate. Tapi, yang paling laris adalah “lapat pecal” dengan kuah kacang tanah dan beberapa tusuk sate ayam.

Karuan saja, sekira pukul 10.00 WITA, dagangan lapat atau buras campur pecal Acil Riyati itu sudah ludes terjual. Padahal, sejumlah Mak Mak masih banyak yang memburu.

Habislah 100 gapit (tangkup) lapat Pian terjual setiap minggu? “Ooh, kada! Paling-paling 50 — 60 gapit saja, lapah banar dan kadada (tidak ada) pembantu nang manggawinya,” ujar Acil Riyati di sela-sela kesibukannya melayani pembeli.

Lapat atau buras buatan Acil Riyati sebenarnya terbuat dari nasi lembek biasa. Dibungkus daun pisang dua bungkus dan diikat tali plastik untuk direbus atau dikukus kembali. Segapit atau setangkup lapat umumnya disajikan dengan kuah santan dan bumbu penyedap seadanya atau sambal sate.

Tapi, tidak dengan sajian lapat Acil Riyati. Sebelah tangkup atau segapit lapat Acil ini ditaburi dulu dengan racikan atau tumisan sayur-sayuran seperti nangka, pepaya, kangkung, kecambah plus kerupuk seadanya, baru ditaburi kuah kacang dan disuguhkan ke penikmatnya.

Barangkali, racikan sayuran dan bumbu kuah kacang di atas lapat itu yang membuat cita rasanya lain dari yang lain. Sangat mengundang dan memanjakan selera atau lidah para pemburunya.

Berapa harga segapit atau setangkupnya? Acil Riyati mematok Rp 6.000 atau sebelah tangkup cuma Rpb3.000. Kalau misalkan pesan segapit lapat pecal tambah tiga tusuk sate dan segelas teh hangat, maka cukup merogoh kocek Rp15.000 sudah terisi dan kenyang perut. Silahkan!. (Smn10)