Beranda DPRD Kutai Timur Jimi Dorong Pemda Ikut Terlibat Proses Distribusi Gas Elpiji 3 Kg

Jimi Dorong Pemda Ikut Terlibat Proses Distribusi Gas Elpiji 3 Kg

1362
0

Satumejanews.id. SANGATTA – Ketua DPRD Kutim Jimmi, mendorong agar dalam proses distribusi gas 3 kilogram,  Pemerintah Daerah ikut terlibat secara aktif guna memastikan penggunaan gas bersubsidi sesuai peruntukan agar tepat sasaran yakni kepada masyarakat kategori miskin.

“Memang Pertamina yang memiliki wewenang untuk pendistribusian dan jumlah kuota yang akan didistribusikan. Namun selama ini kita kan belum melihat sinkronisasi data dengan ketersediaan pasokan. Saya berharap ini bisa segera diperbaiki” ujarnya.

Pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, menanggapi terkait persoalan langkanya gas ukuran 3 kilogram yang masih sering terjadi. Dampak terhadap melambungnya harga jual terutama  di tingkat pengecer sehingga masyarakat harus merogoh kocek lebih untuk bisa mendapatkan gas melon tersebut.

“Perlu ada langkah tegas yang harus dilakukan pemerintah. Salah satunya Disperindag harus bisa mengsinkronkan data dengan Dinas Sosial terkait siapa saja yang berhak menerima itu (gas melon). Ini yang akan kita tanyakan kepada pemerintah,” ucap Jimmi.

Selain persoalan kelangkaan gas, dirinya juga menyebut terkait banyaknya antrian kendaraan untuk mendapatkan BBM jenis solar, juga menjadi bagian dari persoalan yang harus segera dituntaskan. Karena memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian masyarakat.

“Informasi yang saya dengar dari Pertamina, kuota BBM (solar) di Kaltim sendiri malah dikurangi. Kalau tidak salah sebesar 22 kiloton. Alasanya karena mereka (Pertamina) sudah memperhitungkan untuk skala pemanfaatan (BBM) untuk industri memang segitu (22 Kiloton),” ucap Jimmi.

Masih kata Jimmi, isu penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menjadi penyebab kelangkaan BBM bersubsidi tersebut dan masih menjadi topik hangat di tengah masyarakat hingga saat ini. “Kalau menurut hitungan kuota yang dilakukan Pertamina itu cukup. Harusnya cukup. Tapi pada kenyataanya barang ini habis di tempat lain. Ini perlu keterlibatan semua pihak supaya bisa segera menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya. (adv/sm3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini