Satumejanews.id. SAMARINDA – Korban tabrak lari yang diketahui Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) pada Senin (30/1/2023) lalu, kini sudah berada di rumah ‘Biru’ singgah milik H Sasa, di jalan Bhinneka Sungai Pinang, Samarinda, Kaltim.
Malam itu, setelah tertabrak, korban ditinggal begitu saja oleh pelaku yang tidak bertanggungjawab. Peristiwa itu terjadi di jalan Slamet Riyadi, Karangasam, Samarinda.
Setelah ditelurusi, ternyata korban mengaku bernama Jhon, asal Desa Nunmafo kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). “Yang bersangkutan jika diajak komunikasi terkadang nyambung, kadang juga ngebleng,” kata Darnawati Sarnawati, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) wilayah Air Hitam Dinas Sosial Kota Samarinda.
Darnawati sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) benar Jhon warga sana, dan masih ada keturunan bangsawan di sana. Dinas Sosial TTU sangat respon dan langsung mencari keluarganya.
“Namun informasi yang kami dapat sejak bekerja di Surabaya ada terganggu kejiwaannya. Dan sebenarnya jika ditangani dengan serius InsyaAllah bisa sembuh dan normal kembali kejiwaannya,” Jelas Darnawati, menirukan pernyataan dari Dinas Sosial TTU.

Diungkapkan Darnawati Sambil menunggu pihak keluarga yang menjemput, sementara Jhon dititipkan di rumah singgah “biru”. Sudah ada konfirmasi dari keluarganya yang di Kalimantan Barat akan menjemput ke Samarinda untuk selanjutnya dibawa pulang ke kampung halaman di Nunmafo kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
“Kami uruskan surat keterangan laik terbang dari dokter yang menangani. Semoga saja keluarganya bisa cepat sampai di Samarinda,” harap Darnawati Sarnawati PSM kelurahan Air Hitam yang membantu merawat Jhon selama di RSUD AWS.
Sebelumnya, korban ditangani relawan LSM Pawang. Untuk pertolongan pertamanya pada saat itu kebingungan harus dibawa kemana, dan akhirnya menggunakan ambulans pink milik LSM Pawang di bawa ke rumah sakit umum daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (RSUD AWS).
“Terus terang kami kebingungan,” kata Joko Iswanto, Ketua Taruna Samarinda. Setelah ditangani di TKP karena adanya fraktur di kaki dan tangan, akhirnya diputuskan dibawa ke RSUD AWS.
“Pada saat itu untuk koordinasi cepat penentuan dibawa kemana masing belum conek. Namun demikian Alhamdulillah dari TKSK Dinas Sosial Kota Samarinda hadir saat sudah di UGD RSUD AWS untuk membantu kepengurusan administrasi dan menghandle segala keperluan korban yang kami bawa,” kata Jokis, panggian akabnya.
Syarifah Halimah Tussa’dia, dari Dinas Sosial Kota Samarinda mengungkapkan, jika ada terjadi kejadian penyandang sosial harus dibawa ke rumah sakit untuk wilayah Samarinda seharusnya dibawa ke RSUD IA Moeis di Samarinda Seberang, karena Dinas Sosial Kota Samarinda kerjasamanya dengan RSUD IA Moeis. Namun karena ini kodisi kecelakaan, tidak masalah dibawa ke rumah sakit yang lain.
Selama perawatan di rumah sakit yang membantu menjaga dan menyiapkan keperluan korban dihandle Darnawati Sarnawati Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) wilayah Air Hitam Dinas Sosial Kota Samarinda.
“Wilayah saya di kelurahan Air Hitam, namun saya sering bantu walaupun kejadiannya tidak masuk di wilayah Air Hitam. Bagaimanapun beliau manusia yang harus dibantu,” kata Darnawati, saat di ruang Ester RSUD AWS, Senin sore, 6 Februari 2023.
Setelah dirawat selama 7 hari di ruang Ester RSUD AWS, korban laka yang mengaku bernama Jhon (ODGJ) akhirnya diperbolehkan keluar rumah sakit. Atas lobby Darnawati Sarnawati akhirnya dibawa ke rumah “biru” singgah milik H Sasa di jalan Bhinneka Sungai Pinang.
Diungkapkan Darnawati Sarnawati, semua biaya perawatan di rumah sakit pihak Dinas Sosial Kota Samarinda yang menjamin, namun untuk keperluan korban di rumah sakit seperti Pampers, air minum terpaksa Darnawati harus merogoh kocek sendiri. “Biaya rumah sakit dinas yang nanggung pak, tetapi untuk keperluan pribadi korban selama dirawat kami-kami dari PSM yang harus menggunakan uang pribadi,” ungkap Darnawati. (sm8)