Satumejanews.id. SAMARINDA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) saat ini, tengah menyusun Rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045. Ini merupakan langkah awal.
Penyusunan RPJPD itu, dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim dengan melakukan konsultasi publik. Kegiatan ini melibatkan berbagai akademisi, perguruan tinggi dan universitas. Kegiatan berlangsung di sbuah hotel di Samarinda, Rabu (01/11/2023) dibuka Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kutim ini menyebut, dalam penyusunan RPJPD memang memerlukan waktu yang tidak sedikit. Tentunya melalui beberapa tahapan dan proses pembahasan, agar mampu menghasilkan sebuah rumusan dan acuan pembangunan yang akan digunakan dalam pembangunan daerah 20 tahun mendatang.
“Secara pribadi saya anggap, bahwa Kutai Timur ini Magic Land (ajaib). Silakan bapak ibu para akademisi bisa menerjemahkannya,” ujarnya di hadapan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Rudi Iskandar, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta undangan lainnya.
Dalam perumusan RPJPD, sambung Bupati Ardiansyah, harus mendapatkan banyak masukan dari berbagai elemen masyarakat. Mulai akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemangku kebijakan, pemuda, lembaga sosial masyarakat, dan yang tak kalah penting adanya saran dan kritikan yang berasal dari lembaga legislatif sebagai bagian dari penyempurnaan penyusunan RPJPD.
“Dan yang tak kalah penting, program pembangunan yang disusun harus selaras dengan program strategis jangka panjang nasional,” imbuhnya.
Diakhir sambutannya, Bupati Ardiansyah Sulaiman juga mengingatkan kepada seluruh perangkat daerah selaku eksekutor dilapangan, apabila nantinya RPJPD yang sudah menjadi kesepakatan tidak diimplementasikan secara baik di lapangan.
“Jangan sampai di potong dengan program yang tidak jelas,” pungkasnya.
Konsultasi publik yang akan berlangsung selama dua hari ini, 1 dan 2 November 2023, menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi. Antara lain dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Mulawarman (Unmul), Bapennas, Bappeda Provinsi Kaltim, STIPER, STIE Sangatta serta STAIS. (adv)