Satumejanews.id. SANGATTA- Guna meningkatkan tali silaturahim dan memperkuat keimanan dan kecintaan kepada Nabi Muahmmad SAW, Masjid Al-Azhar, yang terletak di kawasan komplek Al-Butuny, Sangatta Utara, Kutim, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (9/10/2022) malam.
Kegiatan ini melibatkan seluruh pengurus masjid dan tokoh-tokoh asal Butun, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bermukim di kota Sangatta. Kemeriahaan peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW itu terlihat dari antusiasme warga komplek Al-Butuny dan warga sekitarnya, untuk memenuhi masjid yang minimalis tapi cukup megah tersebut.
Menurut salah seorang tokoh di komplek Al-Butuny, H Landudi, kegiatan ini diharapkan memberikan atmosfir tersendiri bagi warga komplek Al-Butuny, untuk terus melakukan siar agama Islam di masa mendatang. “Antusias warga sangat bagus. Mereka senang diadakan perayaan keagamaan seperti ini,” kata Landudi.

Menurutnya, melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita tingkatkan tali silaturahim antar warga dan kaum muslim, khususnya di lingkungan komplek Al-Butuny dan sekitarnya,” kata Landudi.
Yang menarik, setiap kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad, juga ada hiasan terlur yang dipasang di batang pisang. Hal ini untuk menarik warga dan anak-anak untuk memakmurkan masjid dan mencintai Nabi Muhammad melalui peringatan kehalirannya.
Yang mengesankan pada peringatan Maulid Nabi Muahammad SAW di komplek Al-Butuny itu, ketika usai acara. Undangan dipersilakan mencicipi makanan khas Butun, berupa singkong dan jagung, yang dimasak dengan konsep cukup menarik. Disajikan dengan ikan dan bumbu yang membuat lidah ‘bergoyang’.
Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkai dengan pemutaran film JKDN (Jejak Khilafah di Nusantara) ini memberikan semangat trsendiri bagi warga Al-Butuny. Sebab, salah satu sejarah yang ditayangkan adalah kerajaan Buton yang memeluk agama Islam.

“Hidangan ini memang disajikan khusus untuk para tamu yang hadir ikut memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Landudi menjelaskan.
Kegiatan itu juga mengundang penceramah Ustadz H Abu Faqih dari Sangatta Utara, yang memberikan tausiah terkait kelahiran dan semangat perjuangan Nabi Muhammad SAW selama menjadi Nabi. Warga yang hadir juga tampak antusias mendengarkan ceramah yang cukup memberikan wawasan masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, Abu Faqih juga menceritakan perjuangan para sahabat Nabi Muhammad saat membela agama Islam. Bahkan seorang ibu juga bisa ikut berjuang dalam peperangan, dengan mengirimkan doa kepada sang anak yang ikut perang melawan musuh.
“Perjuangan membela agama Islam tak hanya dilakukan laki-laki yang berjihad di medan perang. Ibu-ibu juga bisa ikut serta memberikan doa. Ketika di akherat kelak, akan memperoleh balasan yang cukup baik dari Allah SWT,” kata Ust Abu, panggilan akrabnya. (*)