Satumejanews.id. SANGATTA – Peluncuran program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) yang akan dilaksnaakan di kawasan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN Group), pada 27 Mei 2025 mendatang, karena perusahaan perkebunan kelapa sawit itu dinilai konsisten memperhatikan tumbuhkembang anak pekerja melalui 93 Tempat Penitipan Anak (TPA) yang aktif di kawasan tersebut.
“Sehingga Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN menjadikan DSN sebaga mitra program Tamasya di Kutim dan dilakukan peluncuran di Lokasi tersebut,” ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim), Achmad Junaidi.
Menurut Junaidi, semua data itu tercatat di tiga kementerian yakni Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Sosial. Sehingga Kutim terplih sebagai lokus nasional program Tamasya karena keunikan TPA di PT DSN di kecamatan Muara Wahau yang berlokasi di wilayah perkebunan, bukan area perkotaan.

“Ada 93 TPA di sini yang beroperasi aktif. Saat orang tua bekerja, anak-anak dirawat oleh pengasuh yang ditugaskan perusahaan. Sistem ini sudah berjalan bertahun-tahun,” jelas Junaidi.
TPA di bawah binaan DSN Group ini melayani penitipan anak usia dini, kelompok bermain, dan taman kanak-kanak. Kemendukbangga dan DPPKB Kutim berkolaborasi memastikan standar pengasuhan, termasuk pelatihan pengasuh dan pemantauan tumbuh kembang anak.
“Kami ingin memastikan anak-anak merasa nyaman dan terlindungi, sesuai protokol penurunan stunting,” tambahnya.
Kedatangan sejumlah menteri di antaranya, Menteri Sosial, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah , Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Dalam Negeri. Direncanakan untuk meninjau langsung TPA dan memperkuat sinergi program.
“Setiap kementerian memiliki peran berbeda. Misalnya, Kementerian Pendidikan terkait PAUD, Ketenagakerjaan menyangkut lokasi perusahaan, dan Sosial terkait perlindungan anak,” papar Junaidi.

Persiapan kunjungan telah dibahas melalui zoom meeting yang dipimpin Deputi Kemendukbangga dan diikuti perwakilan BKKBN Provinsi. Pemerintah Kabupaten Kutim telah menyiapkan protokol dan koordinasi antar- perangkat daerah (PD).
“Kami sambut positif kunjungan ini sebagai motivasi percepatan penanganan stunting dan peningkatan kualitas TPA,” ucap Junaidi.
Pria kelahiran Muara Ancalong itu berharap dukungan media dalam menyosialisasikan program Tamasya sebagai quick win pemerintah pusat. Apalagi kehadiran lima kementerian ini, pastinya memperkuat komitmen multisektor dalam memastikan anak-anak di Kutim tumbuh optimal.
“Ini momentum penting untuk menunjukkan bahwa daerah perkebunan pun bisa menjadi contoh pengasuhan berbasis perusahaan,” ujar Junaidi. (sm4)