Beranda Kutai Timur Pengurus dan Anggota PWI Kutim Bukber dengan Wabup Mahyunadi

Pengurus dan Anggota PWI Kutim Bukber dengan Wabup Mahyunadi

595
0

Satumejanews.id. SANGATTA – Sejak pukul 17.00 WITA, lokasi Kopikai telah dipenuhi para insan pers dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutai Timur. Saat aroma kopi yang hangat tertabur dengan hidangan khas menggugah selera siapapun pada petang Ahad malam Senin. Ketika itu, ruangan berukuran segi empat bercat putih tersebut sesekali diwarnai riuh tawa wartawan dan perwakilan sektor swasta bahkan Wakil Bupati (Wabup)  Mahyunadi, pun turut berkelakar.

Suasana hangat tampak terasa di Kopikai Sangatta pada hari Ahad, (9/3/2025), saat PWI Kutai Timur melaksanakan Buka Puasa Bersama (Bukber) di Kopikai Sangatta. Kegiatan ini bukan hanya sekadar berbuka setelah seharian berpuasa, tetapi juga jadi momen berharga bagi wartawan, pemerintah, dan sejumlah korporasi untuk saling berinteraksi dan menjalin hubungan yang lebih erat.

Di awal menyampaikan sambutan, Unad, sapaan akrab mantan Ketua DPRD Kutim ini, mengingatkan bahwa bulan suci Ramadan bukan hanya ajang untuk menahan diri dari lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi waktu yang tepat buat memperbanyak amal dan memperbaiki diri. Dalam keyakinan umat Islam, katanya, pahala di bulan ini berlipat ganda.

Oleh karena itu, sambungnya, banyak yang memanfaatkan bulan Ramadan untuk mengumpulkan ‘tabungan’ sebagai bekal sebelum menghadap Sang Pencipta. Tak hanya itu, bilangnya bulan ini merupakan waktu yang berharga untuk menghapus dosa dan memperbanyak amal.

“Kenapa musim bisa berganti, mengapa kita tidak,” ujarnya dihadapan insan pers PWI Kutai Timur.

Di samping itu, ia berterima kasih kepada PWI karena telah mengundang pihaknya untuk bukber bersama insan pers. Kemudian orang nomor dua di Kutai Timur itu menyinggung soal pentingnya keberimbangan dalam memproses produk jurnalistik.

“Kalau ada berita tidak cocok akhirnya ditulis separuh, yang jelek-jeleknya ditulis. Sementara yang bagus tidak ditulis, itu namanya ‘nyambung’ nggak benar-benar,” ungkapnya.

Unad menilai, wartawan saat mengkritik berbeda dengan individu maupun kelompok masyarakat yang bermotif. Menurutnya, wartawan dalam membuat berita tidak mempunyai kepentingan apapun selain menceritakan sebuah fakta kepada pembaca.

Senada, Kepala Dinas Kominfo Perstik Kutai Timur, Ronny Bonnar Hamonangan Siburian, menuturkan bahwa pemerintah tidak anti kritik. Tetapi sebaiknya, kritik mesti membangun dan disampaikan dengan cara yang elegan. Mantan Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana itu mengaku, hal demikian sudah sering kali pihaknya utarakan pada setiap kesempatan.

“Tidak semua masyarakat bisa memahami apa yang disampaikan oleh teman-teman wartawan, ini yang perlu difahami,” terangnya.

Ia pun berharap, semua pihak menjadi mitra yang selalu berkomunikasi,  bukan hanya saat momen-momen tertentu seperti bulan suci Ramadan ini, namun setiap waktu. Termasuk menyampaikan informasi apapun yang selama ini belum tersampaikan di berbagai belahan wilayah Kabupaten Kutai Timur.

“Ke depannya bukan hanya berita-berita yang sifatnya ceremonial belaka, tapi semua yang ada di seluruh pelosok atau kecamatan. Karena selama ini banyak informasi yang belum diangkat, kalau toh tersampaikan sifatnya kadang-kadang, ya, berita-berita negatif,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ketua PWI Kutai Timur, Wardi, menyampaikan selamat atas dilantiknya Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi sebagai kepala daerah. Sekaligus mengucapkan terima kasih lantaran telah berkenan menghadiri undangan bukber insan pers di PWI.

Saat Bukber tersebut, hadir pula perwakilan dua Perusahaan, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Pertamina EP Sangatta. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini