SANGATTA- Bupati Kutai Timur(Kutim) H Ardiansyah Sulaiman merasa bersyukur karena masyarakat yang ada di Kalimantan Timur, khusunya Kutim mampu menjaga kerukunan serta mampu hidup berdampingan dengan tetap saling menghormati perbedaan di tengah kebergamaan yang ada di wilayahnya. Hal itu, disampaikan orang nomor satu di Kutim usai menerima Audiensi Forum Pembauran kebangsaan(FPK) diruang kerjanya, Selasa (7/6/2022).
“Alhamdulillah sampai saat ini, Kutim merupakan salah satu wilayah yang paling kondusif, padahal Hetrogenitas (keberagaman) paling tinggi,” ujarnya.
Masyarakat Kutim yang majemuk yang terdiri dari berbagai agama, suku, ras dan adat istiadat yang berbeda, keragaman ini disatu sisi merupakan kekayaan budaya bangsa yang sangat berharga serta menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa , yang akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam proses pembangunan, khusunya di wilayah Kutim.
“Apabila terjadi permasalahan saya berharap, FPK bisa hadir di tengah-tengah masyarakat sampai tingkat yang paling bawah,” pintanya.
Ditemui usai pertemuan perwakilan FPK Kutim, Albert mengatakan, FPK adalah wadah informasi, komunikasi, konsultasi, dan kerjasama antara warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembagkan pembauran kebangsaan, tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis masing-masing dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Salah satu tugas FPK adalah untuk meminimalisir konflik horizontal apabila terjadi konflik di tengah masyarakat, “ ujarnya. (Smn5)