
Satumejanews.id. SANGATTA – Pelaksanaan uji coba mata pelajaran (Mapel) kitab suci di sekolah, salah satu tujuannya untuk mengurangi main gadget bagi anak-anak. Sebab, dari pengamatan selama ini, banyak anak yang cenderung banyak main gawai tersebut.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdkbud) Kutim, Mulyono, di era perkembangan teknologi maju sekarang ini, banyak anak-anak yang pegang handphone. Hal ini memberikan ruang bagi anak main gadget tersebut.
“Salah satu dampaknya, anak-anak mulai enggan untuk belajar terutama ilmu agama. Bahkan cenderung lebih memilih bermain dengan gawainya,” ujar Mulyono.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim menerapkan pembelajaran kitab suci. Khususnya bagi peajar Sekolah Dasar (SD) di lima skeolah, yang saat ini sedang dilaksanakan uji coba.
“Kita tidak bisa pungkiri, saat ini anak-anak lebih senang bermain gadget. Dengan tambahan waktu belajar kitab suci ini selama dua jam, diharapkan waktu mereka bisa lebih bermanfaat,” ujarnya.
Dikatakan, masa pertumbuhan anak mulai dari balita, anak-anak, masa remaja hingga dewasa, memiliki tantangan dan beragam godaan yang bisa saja berdampak terhadap kehidupannya.
“Apabila tidak memiliki ilmu agama yang kuat sejak dini, dikhawatirkan bisa terjerumus kepada hal-hal yang kurang baik. Melalui pembelajaran ilmu agama melalui kitab suci itu, diharapkan ada pengeram. Setidaknya jiak terjerumus bisa kembali ke jalan yang benar,” tambahnya.
Program yang akan diujicoba selama satu setengah semester ini. Sekaligus menjadi pilot project sebelum diterapkan di seluruh satuan pendidikan jenjang sekolah dasar di seluruh Kecamatan di Kutim.
“Kita juga akan melihat animo orang tua murid, sekolah dan masyarakat. Kita akan presentasikan untuk dialokasikan supaya bisa diterapkan di seluruh sekolah nantinya,” ujarnya. (adv)