
Satumejanews.id. SANGATTA – Guna meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam menyusun kurikulum Merdeka, sekitar 64 guru SMP Negeri 1 Sangatta Utara, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan modul ajaran Kurikulum Merdeka.
Kegiataitu dibuka Staf Ahli Ahli Bidang Pemerintah Hukum dan Politik Seskab Kutim Tejo Yuwono mewakili Bupati Kutim di Pendopo Rujab Bupati Kutim, Rabu (18/10/2023).
Pada kesempatan itu, Tejo Yuwono berharap kepada semua peserta Bimtek bisa menyambut ilmu yang diberikan narasumber dan sesuai harapan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kutim.
“Metode mengajar sekarang harus dengan humanis disisi lain ada pula paradoks. Seperti di daerah Bantul yakni guru yang mendidik muridnya malah dilaporkan ke penegak hukum oleh wali murid yang tak terima dengan pola mengajar dianggap kasar,” ujar Tejo.
Dikatakan, sudah banyak pergantian kurikulum pendidikan di beberapa tahun terakhir, hingga ditetapkan kurikulum merdeka saat ini. Dari penerapan kurikulum-kurikulum itu terbentuk karakter anak yang bakal memegang estafet kepemimpinan di Indonesia.
“Dari rangkaian sederet kurikulum yang panjang diwajibkan tersebut, indikator belajar mengajar dan membuat soal terkadang tidak nyambung. Itulah kelemahannya. Maka dari itu melalui Bimtek ini harusnya bisa meluruskan apa yang seharusnya,” tegas Tejo dihadapan Kasi Kurikulum Evaluasi dan pengembangan karakter peserta didik Disdik Kutim Citra, Pengawas SMP dan SD Sugiri yang juga sebagai narasumber dan guru-guru SMPN 1 Sangatta Utara.
Kepala SMPN 1 Sangatta Utara, Yetti Arika Desiviana mengatakan, Bimtek penyusunan modul ajaran kurikulum merdeka dinilai sangat penting. Karena untuk mengaplikasikan kurikulum itu kepada anak-anak didik nantinya. “Bimtek ini akan merefleksikan dan melakukan evaluasi segala konsep yang ada di penyusunan modul. Supaya transfer ilmu kepada anak-anak didik bisa sesuai yang diharapkan,” ujarnya. (adv)