Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Potensi perikanan dan pertanian di Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) cukup menjanjikan.
“Bahkan Kelompok Wanita Tani (KWT) juga aktif dalam mengolah hasil perikanan dan pertanian, sehingga bisa menambah perekonomian keluarga,” kata Kepala Desa Ponoragan, Sarmin.
Dikatakan, keberadaan KWT ini juga memperkuat peran perempuan dama pembangunan di desanya. Dengan produk olahan yang dilakukan KWT, diharapkan bisa memberikan tambahan bagi ekonomi keluarga di desa tersebut.
Sarmin menilai kehadiran KWT sebagai energi baru dalam mendukung ketahanan pangan lokal. Meski begitu, bukan tidak ada kendala di lapangan. Salah satunya adalah dampak cuaca ekstrem yang sempat menyebabkan banjir dan merusak kolam-kolam perikanan warga, sehingga mengurangi produk olahan yang dilakukan KWT.
Guna mengatasi musibah dan bencana tersebut, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Di antaranya, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Kita ingin mencari solusi terbaik mengatasi musibah dan bencana, agar masyarakat tidak semakin terpuruk,” ujar Sarmin.
Dijelaskan, pemerintah desa juga mendorong optimalisasi anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), di mana minimal 20 persen diarahkan untuk program ketahanan pangan. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan kelompok tani, pengadaan sarana produksi, serta pelatihan teknis di bidang pertanian dan perikanan.
Sarmin berharap, dengan sinergi antara pemerintah desa, kelompok masyarakat, dan instansi terkait, sektor pertanian dan perikanan di Ponoragan semakin berkembang di masa mendatang.
“Pembangunan ini tidak bisa dilakukan pemerintah saja. Masyarakat juga harus terlibat di dalamnya, sehingga program yang telah ditetapkan bisa berjalan dengan baik dan tidak berhenti di tengah jalan,” ujar Sarmin. (adv/sm/diskominfo)
