Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Keberadaan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kukar, diharapkan bisa mengoptimalkan dalam pengelolaan tanah wakaf di daerah ini. Perlu dilakukan perencanaan yang matang dan efektif serta terukur.
Hal itu diungkapkan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah, ketika menghadiri pengukuhan pengurus perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kukar periode 2024-2027, Minggu (5/5/24) di Ballroom Mulawarman Hotel Elty Singgasana Tenggarong.
“Yang lebih penting juga adalah, harus dilakukan komunikasi dan koordinasi yang baik kepada seluruh pemangku kepentingan, agar percepatan optimalisasi wakaf bisa terlaksana denga baik,” kata Edi Damansyah.
Dia mengingatkan, dalam pengurusan pengurusan wakaf bia dioptimalkan dan didukung data-data yang akurat. Silsilahnya harus ditelusuri dengan baik, agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari oleh ahli warisnya.
Keberadaan badan wakaf ini, diharapkan bisa memperjelas dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat, agar lebih memahami terkait sertifikat barang wakaf. Sehingga masyarakat yang ingin mewakafkan bisa mengetahui dengan baik.
“Dengan adanya sertifikat tanah wakaf ini, diharapkan mampu meminimalisir adanya mafia tanah, lantaran seiring naiknya harga tanah. Sebab, sertifikat ini sangat penting, guna mengetahui statusnya sbagai tanah wakaf,” ujar Edi Damansyah.
Pada kesmepatan itu, juga diserahkan sertifikat tanah wakaf kepada Masjid Al Magfirah Kecamatan Anggana yang diwakili Kastubi. Usai pengukuhan pengurus BWI Kukar, dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah bidang Wakaf.
Edia juga mengucapkan selamat atas dikukuhkannya pengurus BWI yang dilantik Ketua Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kalimantan Timur HM Kusasi.
Kepada pengurus BWI, setelah dikukuhkan, segera melaksanakan tugas dan menjalankan program dan kegiatann yang telah dibahas dalam Raker. BWI diharapkan bisa memberikan konribusi nyata bagi Masyarakat di Kukar secara keseluruhan. (adv/diskominfo)
