Aksi peserta lomba nendang baskom kecil pakai terong di Bamban Utara, HSS.
Sayumejanews.id. KANDANGAN – Unik dan kreatif. Itu dia seabrek lomba permainan rakyat Desa Bamban Utara — HSS yang meramaikan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Halaman Kantor Desa Bamban Utara, Kec. Angkinang, HSS, Ahad malam, 17 Agustus 2025.
“Ada lima macam permainan rakyat yang kita gelar. Lomba ini cukup unik, menghibur, dan agak beda dengan tradisi lomba rakyat biasanya pada setiap 17 Agustusan,” ungkap Panpel Lomba, Wandi Riyannor dan Agung di sela sela lomba kepada media ini.
Lima permainan rakyat yang terkesan unik, kreatif, lucu dan menggelitik itu untuk pria dan wanita. Kategori lomba wanita ialah kursi goyang, menendang baskom dengan terong, meniup cangkir, memasukkan paku dalam botol (beregu), dan estafet air (beregu).
Lantas kelompok prianya main “badum” (domino), menendang baskom dengan terong seperti juga kaum hawa, mengisi air dalam botol (anak anak), estafet gelas, dan estafet botol (beregu).

Terpantau media ini, lomba menendang baskom pakai terong panjang paling menarik. Paling kocak dan mengundang gelak tawa ratusan warga yang berjejal di arena, termasuk Kades atau Pembakal Bamban Utara (Bamut), Mursidi bersama perangkat desanya.
Cara permainannya begini. Buah terong bulat panjang warna ungu itu awalnya digantung pakai tali rapia di selangkangan para peserta. Menjuntai tak sampai tanah.
Lalu peserta mengayun-ayun terong itu sambil jongkok menendangkan ke baskom kecil atau cawan plastik yang telungkup di tanah menuju garis finish dan kembali ke garis start sejauh 5 meter.
Permainan ini sontak membuat gerrrrr.. Riuh rendah dan sorak sorai pun membahana bila saja peserta yang mengayun-ayunkan terongnya tanpa tangan itu luput menendang. Sebaliknya, peserta kelompok laki — bini yang sukses menendang terong ke cawan itu pun mendapat aplaus luar biasa.

Lomba memasukkan paku ke dalam botol tak kalah menariknya. Di sini, tiga peserta regu wanita menggantungkan paku beton 5 inchi dengan tali rapia. Membetuk segitiga untuk memasukkan paku ke lubang botol di tengah tengah, dan regu yang duluan memasukkan menang.
Lomba meniup gelas pun ramai. Gelas plastik kosong untuk minuman beruap itu dibentangkan di tali rapia dengan jarak tertentu. Lalu, peserta ramai ramai meniup dari titik start dan tiupan yang duluan sampai ke garis finish pemenangnya.
Lomba kursi goyang tak kalah serunya. Di sini semua peserta bergoyang goyang dulu dalam lingkaran. Mengikuti irama musik yang di tengahnya tersusun 5 atau 6 kursi plastik membundar tergantung jumlah peserta.
Artinya, bila pesertanya 6 orang, maka kursinya 5 buah saja. Setelah panitia memberi aba-aba untuk dulu duluan menduduki kursi, maka peserta yang tak kebagian duduk otomatis gugur. Seterusnya menciut 4 kursi (5 peserta), 3 kursi (4 peserta), 2 kursi (3 peserta) hingga 1 kursi untuk pemenang pertama dan kedua.

Lantas main “badum” juga semarak. Diramaikan tak kurang dari 64 peserta, arena “guplah” (gaple) ini di babak penyisihan memainkan satu game saja. Lalu di perempat final, semifinal dan final dengan hitungan poin 100, dan balak kosong tanpa ada kawannya poin 25 buat yang kalah.
Semua lomba permainan rakyat yang digelar selepas shalat Isya semarak. Berlangsung aman, lancar dan sangat menghibur masyarakat hingga berakhir Senin dini hari, 18 Agustus 2025 l, sekura pukul 01.00 WITA.
“Alhamdulillah, semuanya aman dan terkendali. Masyarakat sepertinya sangat terhibur dengan lomba lomba permainan macam ini,” Wandi yang juga sang kreator lomba itu berujar ke media ini.
Hasil lombanya antara lain begini. Juara “badum” (domino) — Pa Riduan (1), Paman Kani (2), Ipan (3) dan Pakacil Hadi (4). Juara kursi goyang — Ica (1), Bini Abdi (2), dan Bini Yafi(3).
“Ulun kada ingat persis hasil juara lomba selengkapnya. Yang pasti, lomba ini sangat semarak dan untuk doorprize Magic Jar dimenangkan Elena,” Wandi tersenyum menutup bicaranya ke media ini. (sm10)