Satumejanews.id. BARABAI – Hasrat warga HST, Kalsel, memotong hewan qurban masih tetap tinggi. Diperkirakan ribuan ekor lebih hewan qurban berupa sapi, kambing atau domba bakal terjagal saat Hari Raya Idul Adha dan hari hari Tasyrik 11, 12 dan 13 Zulhijjah 1446 H.
Perkiraan jumlah hewan qurban yang bakal terjagal itu tak terlalu berlebihan. Diungkap oleh salah satu pemilik kandang di bilangan Banua Binjai, Kec. Barabai, Abdul Thalib saat berbincang dengan awak media ini.
“Ulun kira kalau seribu ekor sampai dua ribuan ekor ada “bangat” (benar) yang bakal terpotong tahun ini. Ulun sendiri tahun lalu memenuhi sapi qurban 100 ekor lebih. Sedang di seluruh HST ini ada puluhan pemilik kandang yang punya stok ratusan ekor lebih per kandang,” ucapnya.
Adul — sapaan karibnya — menyebut, puluhan pemilik kandang di HST tersebar di berbagai kampung, desa, kecamatan dan Kota Barabai. Rata rata pemilik memasok hewan qurban dari Sulawesi (Sulsel dan Sulteng), Madura (Jatim) dan Bima (NTB), untuk menenuhi orderan warga melaksanakan ibadah qurban.

“Ulun sendiri mendatangkan sapi qurban dari Palu, Sulteng. Sapi sapi diangkut dengan truck Fuso dan diantarpulaukan melalui pelabuhan ferry Balikpapan dan terus jalan darat hingga sampai ke sini,” Adul menceritakan lika liku pengangkutannya.
Adul harus memasok sapi qurban dari Palu karena ia melihat permintaan pasar tetap tinggi. Sedang ketersediaan hewan ternak sapi di Kalsel sendiri belum mampu memenuhi tingginya permintaan pasar untuk hajatan qurban.
“Tahum ini, Ulun perkirakan permintaan warga akan hewan qurban tetap tinggi. Bahkan mungkin bisa lebih besar dari permintaan tahun lalu,” ucap Adul yang juga siap melakoni “tukang jagal” sapi sapi qurban.
Tetap tingginya orderan hewan qurban, diakuinya, seiring tumbuh banyaknya kelompok pengajian, shalawatan, MT (majelis taklim) atau lainnya di berbagai masjid dan langgar di HST. Maka, syiar keagamaan pun semarak jelang perayaan hari hari besar Islam, termasuk Idul Adha atau disebut Hari Raya Qurban ini.

Adul sendiri yang dijumpai di kandangnya mengaku, saat ini stok sapi qurban di tiga kandang miliknya sudah lebih dari 80 ekor. Tapi, semua sapi qurban itu sudah “tampahan” (pesanan) kelompok kelompok pengajian dan hanya sebagian kecil perseorangan.
“Semua sapi ini sudah tampahan kelompok pengajian dari kampung, desa dan kota di HST. Ulun dan anak buah tinggal mengantar saja, dan kami juga sudah terjadwal untuk melakukan pemotongan,” Adul seraya menyebut, hari pertama usai shalat Ied, ia dan anak buahnya bakal menjagal 15 ekor.
Adul pun mengaku pada minggu ini akan memasok dua truck Fuso lagi sapi qurban dari Palu, Sulteng. Hanya saja ia masih melihat kondisi tiga buah kandangnya yang sudah agak sesak.
“Pengirim di Palu sudah siap mengirim dua Fuso lagi. Tapi, Ulun lihat kandang sudah agak sesak, dan kalau dipaksakan bisa saja dempet dempetan,” ujarnya sambil menyebut, sapi sapi qurban di kandangnya ini sudah lolos karantina dan bebas dari penyakit kuku dan mulut. (sm10)