BARABAI – Nasib tragis menimpa pemuda Desa Andang, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan. Dia ditemukan warga tewas gantung diri di pohon Ramania di kawasan semak dan kebun penduduk, Rabu (11/5/2022) sekira pukul 17.00 WITA.
Korban yang diketahui bernama MF (26) ditemukan pertama kali tewas tergantung dengan seutas tali oleh saksi Samsul Bahri (50), warga setempat. Kondisi korban masih memakai kaos oblong warna hitam dan celana levis.
Penemuan jasad korban ini sontak membuat warga Desa Andang dan sekitar geger. Korban akhirnya diturunkan oleh Samsul Bahri dan warga lainnya, termasuk adiknya M Akbar (19) untuk seterusnya dibawa ke rumah duka, sekitar 150 meter dari TKP.
Kapolres HST, AKBP Sigit Hariyadi melalui Kasat Reskrim, Iptu Anton Silalahi dan Kapolsek Haruyan, Ipda Junaidi membenarkan kejadiannya. Namun, belum mengetahui persis motif MF mengakhiri hidup dengan tragis seperti ini.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan hasil pemeriksaan tidak terdapat tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban,” ujar Kapolsek Haruyan Ipda Junaidi kepada awak media, Rabu malam.
Junaidi menyebut, korban murni gantung diri, dan pihak keluarga pun tidak menuntut hukum. Mereka juga menolak dilakukan bedah mayat atau otopsi, kecuali menganggap kematian tragis warga RT 02, RT 01 Desa Andang, Haruyan itu sebagai musibah yang harus diterima dengan ikhlas.
Mengutip keterangan adik korban M Akbar di kepolisian, sesaat sebelum korban ditemukan tergantung, kakaknya itu sempat meminta uang kepadanya. Tapi, Akbar tidak memberinya dan ia langsung pergi jualan ke pasar.
“Dia memang sempat meminta uang kepada saya. Saya tidak memberinya, kecuali saya langsung pergi jualan ke pasar. Lalu sekitar jam 17.00 WiTA, saya dapat kabar bahwa kakak saya gantung diri di pohon Ramania,” urai Kapolsek Haruyan itu menirukan cerita Akbar. (Smn10)