
Satumejanews.id. SANGATTA – Beberapa waktu lalu, Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pencegahan dan Penanggulanagn HIV dan AIDS DPRD Kutim melakukan unjungan studi banding ke Provinsi Bali. Tujuannya, guna mengetahui terkait penanganan dan pencegahan HIV dan AIDS di daerah dengan kunjungan pariwisata tertinggi di Indonesia tersebut.
“Di sana (Bali) luar biasa. Meskipun jadi daerah kunjungan wisata domestik dan luar negeri sangat tinggi, namun mereka mampu mengendalikan penyebaran penyakit ini,” ucap anggota DPRD Kutim dr Novel Tyty Paembonan.
Untuk itu, menurut Novel, Provinsi Bali patut ditiru terkait penanggulangan HIV/AIDS tersebut. Selain sudah ada regulasinya, penanganan masalah itu juga berjalan cukup baik. Sehingga Pansus ke sana untuk belajar dan sebia mungkin bisa diterapkan di Kutim, terkait penyusunan regulasi tersebut.
Selama kunjungan yang berlangsung selama dua hari tersebut, dirinya mengaku, banyak mendapatkan informasi yang berkaitan dengan bagaimana cara penanganan. Termasuk siapa saja yang perlu dilibatkan dalam upaya meminimlaisir penyebaran penyakit yang pertama kali dilaporkan pada tahun 1989 tersebut.
“Mereka sudah ada Perdanya sejak tahun 2006 atau 18 tahun yang lalu dan target mereka di tahun 2030 sudah zero (nihil) HIV. Dan, tercatat mereka selalu masuk dalam tiga besar terbaik tingkat nasional dalam penanganan HIV dan AIDS. Kegiatan mereka juga sangat luar biasa massif, melibatkan berbagai komunitas masyarakat hingga tingkat terbawah untuk gencar mensosialisaikan Perda tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, pendampingan bagi penderita HIV dan AIDS juga menjadi konsentrasi dengan melibatkan peran organisasi yang bergerak di bidang Kesehatan, terutama yang berkaitan dengan HIV dan AIDS yang disupport dengan daya dukung anggaran oleh pemerintah daerah setempat.
“Jadi mereka bekerjasama dalam bentuk memorandum of understanding (MoU) sebagai tim penjangkau dengan Dinas Kesehatan yang didukung peralatan dan juga dana operasional. Sehingga program mereka berjalan dan bisa dipantau berdasakan laporan yang dibuat, baik mingguan maupun bulanan,” ujar Novel.
Setelah melihat penerapan Perda terkait penangan HIV dan AIDS di Provinsi Bali yang menurutnya berhasil, pihaknya mengaku tidak segan untuk mengambil beberapa poin penting, untuk dimasukan dalam Raperda yang saat ini tengah dibahas di DPRD Kutim.
“Tentu saja kita akan adopsi beberapa poin yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di Kutim,” ujar politisi Partai Gerindra ini. (adv/sm3)