Beranda Kutai Timur Melihat dari Dekat Proses Pengolahan Air Bersih Perumdam TTB Kutim di Intake...

Melihat dari Dekat Proses Pengolahan Air Bersih Perumdam TTB Kutim di Intake Kabo Jaya (1) : Mengandalkan Air Baku dari Sungai Kabo

1905
0

Dirut Perumdam TTB Kutim Suparjan foto bersama dengan wartawan dan Direktur Teknik Galuh Boyo Munanto

KAWASAN perkantoran dan pusat instalasi air bersih yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim yang berlokasi di Jalan Papa Charlie no 3, RT 04 Kabo Jaya, terlihat cukup luas. Lahan yang dimiliki sekitar 13 hektare. Namun yang baru dimanfaatkan sekitar 3 hektare.

Rabu (14/12/2022) lalu, puluhan wartawan di kota Sangatta, Kutai Timur sengaja diundang pihak Perumdam TTB, untuk melihat proses produksi air bersih yang dikelola Perumdam TTB tersebut. Mulai dari intake kabo yang berada di pinggir sungai, hingga pengolahan dan pendistribusian serta pelayanan sampai ke pelanggan dijelaskan secara rinci oleh Direktur Utama (Dirut) Perumdam TTB Kutim Suparjan.

Suparjan juga menjelaskan sekilas terkait keberadaan Perumdam – dulu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), yang awalnya berada di jalan Agus Salim. Lokasinya sangat sempit dan tidak bisa berkembang, lantaran berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Sehingga dicarikan lokasi yang lebih luas dan mendekati dengan air baku di kawasan Kabo Jaya, sekarang ini.

Sejumlah wartawan ketika melihat dari dekat Intake Kabo Jaya

Menurut Suparjan, Perumdam TTB saat ini mengandalkan bahan baku air dari Sungai Kabo. Setiap hari selama 24 jam, mesin selalu beroperasi menyedot air dari sungai untuk diolah menjadi air bersih, saat sampai di pelanggan. Sebenarnya, untuk di kawasan proses pengolahan air, kualitasnya air minum.

Hal ini sesuai dengan motto Perumdam TTB Kutim, bahwa pengolahan air minum. Sebab, tambahnya, setiap selesai proses pengolahan air, dilakukan uji klinis dengan kualitas air minum. “Kami di sini, air yang sudah diolah bisa langsung diminum,” katanya.

Kenapa menjadi air bersih saat sampai di pelanggan? Alasannya proses distribusi cukup jauh melalui pipanisasi. Sehingga pihaknya menganjurkan pemanfaatkan air untuk keperluan konsumsi harus dimasak terlebih dulu.

Di intake Kabo, tersedia enam mesin pompa yang beroperasi nonstop, menyedot air sungai untuk dialirkan ke penampungan dan kemudian diolah sedemikian rupa agar menjadi bersih. “Untuk intake di sini (Kabo) mengandalkan bahan baku air Sungai,” kata Suparjan.

Dirut Perumdam TTB Kutim Suparjan menjelaskan proses produksi air minum kepada wartawan

Jadi mesin di sini tidak pernah mati. Kecuali dalam kondisi darurat seperti saat terjadi banjir Maret 2022 lalu, lantaran air sampai ke panel listrik tertinggi, sehingga mesin harus dimatikan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, panel mengandung strom dari listrik PLN, dan jika tidak dimatikan bisa berbahaya.

Namun dalam kondisi normal, pihaknya tidak akan mematikan pelayanan dan distribusi air bersih kepada pelanggan. “Tabu, jika kami mematikan pelayanan air kepada pelanggan,” tegas Suparjan, didampingi Diektur Teknik Galuh Boyo Munanto.

Dijelaskan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikelola Perumdam TTB Kutim menggunakan sistem jaringan perpipaan. Secara teknis dibagi empat komponen utama, yakni sumber air baku, sistem produksi, sistem distribusi dan pelayanan. (wardi/bersambung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini