Beranda Umum & Ekonomi Gaji tak Dibayar, Satu Keluarga Terlantar Tidur di Pos Kamling

Gaji tak Dibayar, Satu Keluarga Terlantar Tidur di Pos Kamling

8455
0

Satumejanews.id SAMARINDA – Hampir Satu minggu seorang ibu bernama Sribulan (54) bersama 3 orang anaknya Anita I Latantu (28), Ramadhan (27), Ridwan (30) dan dua orang cucu bernama Midun (10) kelas 5 dan Mauliana (3) terpaksa harus tidur di pos kamling Gg. Sayur jalan DI Panjaitan Perumahan Kesejahteraan kelurahan Gunung Lingai kecamatan Samarinda Utara.

Satu keluarga asal desa Panasakan kecamatan Baolan kabupaten Toli-Toli provinsi Sulawesi Tengah menurut Safari ketua RT.20 Keluarga Gunung Lingai kecamatan Samarinda Utara sejak tiga hari lalu mereka datang masuk ke wilayah kami. “Mereka datang masuk gang Sayur jalan Perusahaan Kesejahteraan wilayah RT 20 kelurahan Gunung Lingai mau mencari tumpangan rumah untuk tempat tinggal sementara. Namun karena tidak ada rumah kosong terpaksa oleh kami dipersilahkan menginap di poskamling.” Ucap Safari.

Dijelaskan, warga melihat kondisi keluarga itu kasihan, apalagi ada anak balitanya sehingga diizinkan tinggal Sementara di Pos Kampling RT.20. “Bangunan pos kamplingnya terbuat dari kayu terbuka, hanya ada atap dan setengah meter pagar kayu, sehingga apabila ada hujan tampias, kasihan kita melihat baju-bajunya basah saat ada hujan lebat tadi malam,” jelas Safari kepada media ini ditengah-tengah evakuasi warga Terlantar, (2/5-2023)

Melihat kondisi tersebut akhirnya Safari berusaha untuk menghubungi pihak Dinas Sosial Kota Samarinda. “Saya berusaha menghubungi TKSK, tapi urusannya bulet. Tidak ada kejelasan, akhirnya saya koordinasi dengan Ketua Info Taruna Samarinda, bang Jokis, alhamdulilah bisa tembus koordinas ke salah satu Kabid di Dinsos kota Samarinda, Alhamdulillah ditanggapi dan dipersilahkan untuk dibawa ke Rumah Singgah Terpadu Panti Sehati Jalan DI Panjaitan Gg. Indovice Blok A.” jelas Safari.

Dengan bantuan ambulance RTS Kota dan ambulance PWI Kaltim Peduli, satu keluarga tersebut berhasil dipindahkan dari Pos Kamling RT 20 kelurahan Gunung Lingai ke Rumah Singgah Terpadu Panti Sehati, Selasa malam, 2 Mei 2023 yang langsung diterima Agus, Kepala Rumah Singgah Terpadu.

Anita I Latantu (28) saat ditanya media ini bahwa dirinya beserta ibu dan kakak adiknya terdampar di Samarinda setelah enam bulan bekerja di perusahaan HTI di Batu Ampar Kutai Timur.

“Dari kampung kami dijanjikan bekerja di Perusahaan Penanaman Hutan Industri di Batu Ampar, dijanjikan gaji 6 juta sebulan, ditambah diberi tempat rumah untuk menginap selama bekerja, sehingga saya berani membawa anak-anak langsung,” jelas Anita.

Namun begitu kami sampai lokasi rumah tidak ada, gaji hanya diberi ala kadarnya. “Kami menebang pohon dulu untuk membuat pondok sebagai tempat tinggal kami. Setelah enam bulan kami tagih janjinya, tapi malah menghilang orang yang mempekerjakan kami. Dengan sisa bekal yang ada akhirnya kami putuskan untuk ke Samarinda,” jelas Anita.

Agus, kepala Rumah Singgah Terpadu Panti Sehati saat menerima warga yang terlantar ini mengatakan untuk sementara ditampung dulu di Rumah Singgah, semoga cepat ada solusi untuk langkah selanjutnya.

“Besok dari Dinas Sosial Kota Samarinda akan melaksanakan Assessment dulu, kita mau tahu persoalan yang sebenarnya terjadi apa. Dan langkah-langkah yang akan diambil bagaimana. Semoga ada titik solusi terbaik untuk keluarga yang telantar ini,” jelas Agus.(smn8/smn1)

Artikulli paraprakKetua DPRD Kagum kebudayaan dan Tradisi Masyarakat Wehea
Artikulli tjetërApes, Dua Pria Digaruk Petugas di Kawasan Meratus, Kedapatan Simpan Dua Paket Sabu Sabu